Belanda Ingin Mengembangkan Hubungan Lebih Baik

Den Haag - Untuk pertama kali Pasar Malam Indonesia (PMI) tahun ini dihadiri oleh Menlu Belanda Frans Timmermans dan mantan Menlu Dr. Bernard Rudolf Bot, juga terlihat 3 Dirjen Kemlu Belanda yakni Dirjen Kerjasama Eropa, Dirjen Kerjasama Internasional Kemlu, dan Dirjen Agro Kementerian Ekonomi, beberapa mantan menteri, jajaran pejabat tinggi dari kabinet sampai politisi parlemen, para Dubes negara sahabat serta Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Khrisnamurti.

Mantan Menlu Belanda Dr. Bernard Rudolf Bot, yang tak pernah absen menghadiri PMI mengatakan bahwa sangat penting event seperti ini benar-benar diselenggarakan setiap tahun. Masyarakat Belanda sangat senang untuk menyaksikan hal-hal seperti ini dan ini merupakan medium promosi multidimensi yang efektif.


PMI 2013 ini berhasil membukukan penjualan retail on the spot sebesar 562.500 euro dan kontrak dagang US$ 22,84 juta atau naik 20,5% dari tahun lalu sebesar US$ 19 juta. Market share PMI juga terbukti cukup solid. Sejak kehadirannya, event besar serupa tak pernah meraih jumlah pengunjung seperti sebelumnya. Media nasional dan lokal Belanda juga memberi perhatian luas pada event dengan selling point Indonesia ini.


Di tengah-tengah kesibukannya menerima Menlu Belanda, para Dirjen Kemlu Belanda dan tamu penting lainnya, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Retno Lestari Priansari Marsudi menyempatkan wawancara dengan detikfinance. Selengkapnya:


Sangat meriah. Kapasitas PMI lebih besar dari tahun sebelumnya. Menlu Belanda Frans Timmermans dan 3 Direktur Jenderalnya juga hadir pada pembukaan. Apa makna semua ini?


PMI 2013 atau ke-4 ini memang agak khusus, karena kita berhasil menghadirkan seorang Menteri Luar Negeri dalam acara pembukaan dan kehadiran Menlu Timmermans yang juga baru saja berkunjung ke Indonesia itu menandai suatu semangat baru untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia.


Menlu Timmermans dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia-Belanda saling berbagi DNA, Indonesia-Belanda adalah mitra istimewa. Apa yang bisa ditangkap dari pesan ini?


Pernyataan Menlu Timmermans bahwa kita berbagi DNA, kita mitra alami, dan bahwa kita adalah mitra istimewa, saya kira itu semua merupakan suatu ajakan untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik ke depan. Ini sesuatu yang spesial saya kira.


Itu dari aspek hubungan bilateral. Dari sisi content kegiatan PMI tahun ini terlihat lebih variatif. Selain retail ada juga delegasi-delegasi ekonomi perdagangan, di samping aspek sosial budaya dan hiburannya tentu saja. Bisa dijelaskan?


Pasar Malam ini kan sebenarnya suatu budaya Indonesia-Belanda yang sudah mengakar sejak lama sekali. Tapi sekarang kita mencoba mengemasnya dari atmosfer tempo doeloe yang tidak perlu dihilangkan, karena di situlah perekat antara masyarakat Indonesia-Belanda. Pada saat bersamaan kita tambah dengan perkembangan baru Indonesia. Makanya tahun ini ada Angkasa Pura, Pelindo, asosiasi minyak sawit Indonesia, karena seperti kita ketahui kelapa sawit kita sedang terkena beberapa bad campaign, termasuk yang paling baru adalah isu mengenai masalah kesehatan.


Oleh karena itu kita mengajak mereka hadir di sini untuk memberikan suatu penjelasan kepada masyarakat Belanda mengenai apa itu minyak sawit dan bagaimana Indonesia mengelolanya. Dan kalau mereka mempunyai data-data ilmiah mengenai masalah kesehatan dan sebagainya itu bisa ditampilkan langsung kepada masyarakat. Dalam rangka PMI ini mereka dijadwalkan bertemu dengan importir Belanda.


Wamendag bersama saya juga sudah mengadakan pertemuan dengan para importir Belanda yang mengimpor kayu Indonesia. Sejak akhir tahun kemarin kita mulai mengekspor kayu yang sudah bersertifikat SVLK. Oleh karena itu kita juga melakukan dialog dengan mereka bagaimana pelaksanaannya apakah ada hambatan dan sebagainya. Kemudian ada juga pertemuan khusus antara Pelindo dengan TNO dan Port Authority of Rotterdam.


Tidak kalah penting adalah seminar demokrasi berkualitas yang dihadiri oleh Ketua Komisi I DPR RI. Jadi ini betul-betul suatu event yang ternyata menjadi daya tarik luar biasa dari para politisi kita, dan sekaligus menunjukkan bahwa para politisi kita mau merangkul anak-anak muda, walaupun mereka saat ini sedang tinggal di luar negeri. Masih ada banyak sekali kegiatan-kegiatan lainnya. Itulah mungkin yang membedakan Pasar Malam edisi ke-4 ini dengan Pasar Malam ratusan tahun lalu.


Masyarakat sangat antusias, baik masyarakat Belanda maupun Indonesia. Bahkan sebagian mengusulkan agar PMI diperpanjang menjadi 10 hari. Sebagian meminta jaminan kelanjutannya. Apa tanggapan Anda?


Sebenarnya dari berbagai aspek kita perlu dan akan terus mencoba mempertahankan PMI, selain masalah perdagangan, pariwisata, investasi, budaya, kuliner, dan sebagainya, PMI ini juga salah satu venue untuk mengokohkan rasa kebangsaan Indonesia, karena di Belanda ini termasuk negara yang paling banyak ada masyarakat Indonesia.


Dan PMI ini pada kenyataannya tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Indonesia di Belanda, tetapi juga dari Belgia, Jerman, Prancis, dan Luksemburg. Dan pada saat semua masyarakat Indonesia berada di PMI mereka itu merasa rasa kebangsaannya itu semakin menguat, Jadi sebenarnya ada satu tujuan strategis untuk mengokohkan rasa kebangsaan.


Memang yang menjadi tantangan adalah bagaimana PMI ini bisa berkelanjutan dan kita tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa didukung sepenuhnya oleh kementerian-kementerian, pemerintah daerah, perusahaan swasta, BUMN, dan artis-artis Indonesia.


(es/es)