"Masyarakat Indonesia yang bekerja maupun berbisnis di negara-negara Asia juga cukup banyak," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, usai seremoni peresmian pelebaran kantor cabang Bank Mandiri di Keswick Street, Causebay, Hong Kong, Minggu (3/3/2013).
Dengan upaya ekspansi tersebut, imbuhnya, diharapkan dapat memudahkan pebisnis Indonesia mengembangkan usahanya dan para buruh migran dapat dengan nyaman dan aman dalam bertransaksi keuangan.
Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan, di 2012 kredit yang disalurkan Bank Mandiri Hong Kong tumbuh 29 persen menjadi US$ 98,6 juta dari US$ 76,3 juta pada tahun sebelumnya. "Kualitas kredit pun tetap terjaga yang ditunjukan dengan non performing loan sebesar 0 persen," kata Zulkifli.
Selain itu, trade finance selama 2012 juga mengalami peningkatan, di tahun 2011 transaksi mencapai US$ 420 juta maka di tahun 2012 terdapat peningkatan 4 persen, yaitu sebesar US$ 440 juta.
Menurut General Manager Bank Mandiri Hong Kong Dikdik Yustandi, pihaknya berupaya terus memperkuat layanan trade finance guna memperkuat peningkatan perdagangan internasional Indonesia.
"Tahun ini (2013) ditargetkan volume transaksi tumbuh 15 persen dibandingkan tahun lalu (2012)," jelasnya.
Target pengembangan bisnis remitansi pun turut diprioritaskan di tahun 2013. Tahun 2012 total transaksi yang dilakukan buruh migran mencapai US$ 3,6 miliar. Bila dicermati, terdapat pertumbuhan 56 persen transaksi remitensi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 2,3 miliar.
"Termasuk dalam transaksi tersebut adalah incoming atau outcoming dalam mata uang Dollar Amerika, Euro, Yen Jepang, Dollar Hong Kong," paparnya.
Pelayanan sendiri terus ditingkatkan dengan menambahkan fasilitas yang dapat dinikmati nasabah selama bertransaksi, salah satunya dengan melengkapinya dengan fasilitas perpustakaan.
(ahy/dru)
