Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Azzam Natawidjaja mengatakan hal ini aneh sekali, orang yang dituding melakukan dugaan kongkalikong pengadaan PLTU Kaltim dan Riau laporkan dirinya sendiri ke KPK.
"Yang tandatangan dia sendiri, ada dugaan kongkalikong diproyek yang dia tandatangani sendiri, melaporkan ke KPK sendiri, ini aneh, ini 8 keajaiban dunia," kata Azzam dalam RPD dengan PLN di Komisi VI DPR di Senayan, Senin (11/3/2013).
Bahkan sindiran muncul dari Pimpinan Sidang Komisi VI, Aria Bima. "Ya aneh mungkin kebanyakan minum tolak angin," ucapnya.
Ditambahkan Anggota Komisi VI dari Fraksi Demokrat, Ferrari Romawi, hal ini harus dijelaskan, apakah ini murni langkah pengungkapan kongkalikong atau hanya pencitraan Dahlan Iskan sendiri.
"Ini harus dijelaskan ke publik, harus clear, apa murni ingin mengungkapkan kasus kongkalikong yang dia ketahui sendiri atau hanya pencitraan dirinya, hanya mencari panggung," tandas Ferrari.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan Rabu (27/2/2013Z) datang ke kantor Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan dugaan 'kongkalikong' atau suap menyuap dalam tender pembangunan PLTU Kaltim dan PLTU Riau.
Tender ini dilangsungkan saat Dahlan menjabat sebagai Dirut PT PLN (Persero).
"Saya mau ke KPK lapor dugaan kongkalikong saat saya menjabat Dirut PLN," tutur Dahlan sesaat sebelum meluncur ke KPK di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Dahlan mengaku sudah mengirimkan laporan tertulis ke KPK melalui surat No. S-132/MBU/2013. Tanggal 26 Februari 2013 perihal penyidikan tender PLTU Kaltim dan Riau. Laporan ini menanggapi masukan dari peserta tender PLTU tentang praktek kongkalikong.Dahlan tidak melaporkan hal lain, ia menegaskan laporan ke KPK hanya terkait kasus tersebut. "Nggak ada yang lain, cuma PLTU saja," tegasnya.
(rrd/dru)
