Dirut KAI Ingin KRL Non AC Seluruhnya Diganti ber-AC Dengan Tarif Rp 8.000

Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan berharap tidak ada lagi kelas ekonomi atau non AC dalam Kereta Rel Listrik (KRL). Ia menginginkan seluruh kelas menggunakan fasilitas AC.

"Kami ingin semua KRL non AC ditarik saja, digantikan semuanya dengan KRL AC," kata Jonan dalam RDP dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Senayan, Rabu (13/3/2013).


Dengan ditariknya KRL non AC membuat tidak ada lagi kelas KRL kelas ekonomi. "Jadi semuanya single class, tarifnya Rp 8.000 semua," ucapnya.


Apalagi dari tahun ke tahun jumlah penumpang KRL non AC makin turun sementara jumlah penumpang KRL AC terus meningkat.


"Pada tahun 2010 jumlah penumpang KRL non AC sebanyak 69 juta, 2011 turun 56 juta lalu 2012 turun lagi hanya 46 juta penumpang. Sementara penumpang KRL AC pada 2010 mencapai 54 juta, 2011 naik 56 juta, 2012 mencapai 87 juta," ungkap Jonan.


Artinya kata Jonan, tidak masalah saat ini harga Rp 8.000 atau jauh lebih mahal. "Namun bagi masyarakat harga tidak menjadi masalah asal nyaman dan aman," tandas Jonan.


(rrd/dru)