Dirut KAI: Memalukan KRL di Jabodetabek Pintunya Nggak Bisa Ditutup

Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengaku malu sampai saat ini masih banyak Kereta Rel Listrik (KRL) di Jabodetabek yang pintu tidak bisa ditutup. Bahkan penumpangnya banyak di atas atap kereta.

"Sebetulnya operator KRL malu, ya memalukan kan masa di kota besar seperti Jabodetabek pintu KRL nya tidak bisa ditutup, penumpangnya banyak di atas," kata Jonan dalam RDP dengan Komisi V DPR, Rabu (13/3/2013).


Dikatakan Jonan, KRP-KRP yang pintunya tidak bisa diitutup ini kebanyakan KRL yang non AC kelas ekonomi.


"Ya yang tidak bisa ditutup itu KRL non AC, bayangkan rute Jakarta -Tanggerang KRL nya sudah non AC, pintunya tidak bisa ditutup dan penumpangnya banyak di atas atap," ucap Jonan.


Hal ini terjadi kata Jonan, dikarenakan suku cadang KRL Non AC tersebut merupakan kereta tua dimana suku cadangnya sudah susah didapat.


"Karena keretanya kereta tua, suku cadangnya susah didapat, banyak yang kanibal lagi, untuk itu kami mengusulkan agar KRL-KRL non AC tersebut ditarik saja, dijadikan kereta api perintis di daerah," ucapnya.


"Ya masa kota sebesar Jakarta masih ada KRL yang tidak ber-AC, harusnya semuanya sudah ber-AC, makanya kita usulkan tarik saja," tandasnya.


(rrd/dru)