Modal Asing Deras, Kredit Investasi CIMB Niaga Tembus Rp 30 Triliun

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus fokus menyalurkan kredit investasi tahun 2013 ini. Selama 2012, kredit investasi CIMB Niaga tercatat sebesar Rp 30,18 triliun, meningkat 11% dibandingkan pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 27,25 triliun.

Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Lo Nyen Khing, mengungkapkan perekonomian Indonesia yang relatif stabil ditambah iklim investasi yang mendukung, berimbas pada meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia. Selain potensi ekonomi Indonesia yang dianggap menarik, investor asing juga melihat imbal hasil di Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain.


"Peningkatan PMA ini berdampak pada masuknya cash flow ke Indonesia, yang menyebabkan pendapatan domestik turut meningkat. Kondisi yang mendukung ini, membuat investor dalam negeri (Penanaman Modal Dalam Negeri/PMDN) juga turut aktif, sehingga terjadi pertumbuhan pada kredit investasi," kata Lo.


Lo menambahkan, sektor pertambangan, properti dan manufaktur menjadi sektor yang cukup dominan dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan kredit investasi Perbankan Korporat CIMB Niaga. Umumnya, perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut mengambil kredit dengan tenor berkisar tiga sampai lima tahun.


Menurut Lo, kredit investasi masih menjadi penyumbang terbesar, sekitar 69% dari total kredit Perbankan Korporat CIMB Niaga per 31 Desember 2012 yang mencapai Rp 43,52 triliun. Tahun sebelumnya, dengan nilai Rp 27,25 triliun, kredit investasi memberikan kontribusi sekitar 68% terhadap total kredit Perbankan Korporat CIMB Niaga.


Agar tetap fokus dalam mencapai target pertumbuhan kredit investasi, strategi yang diterapkan CIMB Niaga adalah dengan membentuk grup-grup dibawah Corporate Banking Directorat. Grup-grup tersebut dibagi berdasarkan segmen-segmen yang fokus pada sektor-sektor industri dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.


Ke depan, lanjut Lo, CIMB Niaga tetap optimistis dengan pertumbuhan kredit investasi. "Meski investasi tahun ini diperkirakan tidak akan tumbuh sebesar tahun lalu, namun skema pencairan kredit investasi yang dilakukan secara bertahap dan sifatnya yang jangka panjang, membuat perbankan masih melirik kredit investasi ini," tutup Lo.


(dru/ang)