"Presiden minta secepat masalah pangan diselesaikan mungkin dari Kemendag dan Kementan harus melakukan diskusi dan kemudian kita masuk dalam rakor," jelas Hatta di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Rabu (13/3/2013).
Hatta memfokuskan pada 2 komoditas yaitu bawang putih dan daging. Harga kedua komoditas tersebut saat ini sedang meroket di angka tertinggi bahkan untuk bawang putih menjadi penyumbang inflasi nomor wahid.
"Untuk menstabilkan harga bawang putih yang membuat inflasi tinggi. Bayangkan bawang putih menyumbang 0,12% dari 0,75%. Bawang putih bukan produksi kita karena iklim dan kita hanya produksi 5%. Tambahan dengan cara impor dengan demand yang meningkatkan. Hal ini jelas harus diperbaharui," papar Hatta.
Sedangkan mengenai rekomendasi impor Hatta mengatakan mekanisme rekomendasi datang dari Kementerian Pertanian sedangkan eksekusi impornya dari Kementerian Perdagangan. Hatta meminta kedua instansi tersebut melakukan koordinasi guna mengamankan pasokan agar tidak terganggu.
"Bawang putih kita itu dari impor. Ini yang sekarang jadi pembahasan. Pengendalian dalam arti menjaga harus kita lakukan. Arahan saya perbaiki agar pasokan tidak terganggu," katanya.
Namun khusus daging sapi, Hatta meminta agar pasokan segera harus disediakan. Hatta pun berkesimpulan bahwa mahalnya harga daging murni karena stok yang lebih rendah dari jumlah permintaan.
"Daging sapi tak kunjung turun harganya, segera pasokan dari stok yang ada agar di percepat, saya minta agar di evaluasi secara mendasar. Pastikan pasokan kita cukup. Baru kita ambil dengan impor dengan sistem yang transparan dan akuntabel yaitu dengan tender dengan harga yang kompetitif," tandasnya.
(wij/dru)
