IHSG Cetak Rekor Baru di Hari Buruh

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertingginya sepanjang masa menutup perdagangan di Hari Buruh Internasional alias May Day. Penguatan saham-saham lapis dua punya andil besar dalam pencetakan rekor kali ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.720 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.730 per dolar AS.


Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 14,694 poin (0,29%) ke level 5.019,134 di peringatan hari buruh alias May Day. Posisi indeks yang sudah tinggi dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengambil untung.


Maraknya demo di Jakarta membuat pelaku pasar semakin waspada. Apalagi dengan rencana kenaikan BBM subsidi yang belum jelas, beberapa pelaku pasar memilih keluar sejenak dari lantai bursa dengan melepas saham.


Untungnya, aksi beli selektif di saham-saham lapis dua berhasil menyelamatkan indeks dari jeratan negatif. Indeks pun sempat menanjak sampai posisi tertingginya hari ini di 5.062,673.


Posisi indeks tersebut merupakan rekor intraday tertingginya sepanjang masa. Rekor intraday tertinggi IHSG sebelumnya ada di 5.034,071 pada perdagangan kemarin.


Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 16,946 poin (0,34%) ke level 5.051,017 didorong aksi beli di saham-saham konstruksi dan finansial. Deflasi Maret juga memberi sentimen positif.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama bulan April 2013 terjadi deflasi 0,1%. Deflasi terjadi akibat penurunan harga beras dan gabah karena panen. Kondisi ini memicu aksi jual di lantai bursa.


Mengakhiri perdagangan, Rabu (1/5/2013), IHSG ditutup menanjak 26,848 poin (0,53%) ke level 5.060,919. Sementara Indeks LQ45 ditutup bertambah 2,917 poin (0,34%) ke level 860,037.


Indeks mampu menembus rekor tertingginya tersebut berkat penguatan saham-saham lapis dua. Rekor tertinggi IHSG sebelumnya dicetak kemarin di level 5.034,071 setelah naik 34,319 poin (0,69%).


Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 155.471 kali pada volume 5,928 miliar lembar saham senilai Rp 6,431 triliun. Sebanyak 163 saham naik, sisanya 118 saham turun, dan 85 saham stagnan.


Pasar saham di China, Hong Kong, Filipina, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Singapura hari ini tutup menyambut hari buruh internasional. Sepinya sentimen dari regional membuat laju IHSG tidak terlalu kencang.


Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 25.000 ke Rp 1,05 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 10.000 ke Rp 335.000, Lionmesh (LMSH) naik Rp 1.000 ke Rp 16.000, dan Matahari (LPPF) naik Rp 700 ke Rp 12.800.


Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 7.000 ke Rp 145.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 35.900, Unilever (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 25.700, dan Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 13.000.


(ang/dru)