Bukopin Cetak Laba Rp 223 Miliar, Tumbuh 23%

Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan pertumbuhan laba 23,38% menjadi Rp 223,7 miliar di triwulan I-2013 dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012 yakni Rp 181,3 miliar.

Pertumbuhan laba bersih didukung oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 29,78% menjadi Rp 47,5 triliun pada triwulan I-2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yakni Rp 36,6 triliun.


Menurut Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi, pertumbuhan laba itu ditopang oleh empat segmen bisnis, yaitu UKM, Mikro, Konsumer dan Komersial,


"Empat segmen ini sudah konsisten dengan target pertumbuhan laba bersih Perseroan 2013 yakni antara 15-20%.” kata Glen dalam siaran pers, Kamis (2/5/2013).


Sementara dana pihak ketiga (DPK) Bank Bukopin tumbuh 27,6% menjadi Rp 61,4 triliun pada triwulan I-2013 dari posisi tahun 2012 sebesar Rp 48,1 triliun.”


Peningkatan tertinggi dana pihak ketiga dibukukan oleh pertumbuhan Deposito sebesar 44,8% menjadi Rp 39,4 triliun dibandingkan posisi pada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 27,2 triliun. Sedangkan tabungan membukukan pertumbuhan 18,9% menjadi Rp 13,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 11,1 triliun.


Untuk segmen giro, Perseroan mengumpulkan Rp 8,8 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2013. Pertumbuhan kinerja tersebut mendorong pertumbuhan aset Perseroan sebesar 24,9% menjadi Rp 72,3 triliun dibandingkan dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 57,9 triliun.Kinerja Kredit


Bukopin juga memindahkan pencatatan kredit Bulog dari semula di segmen UKM ke segmen Komersil. Segmen UKM berhasil tumbuh 25,2% menjadi Rp 15,4 triliun dibandingkan pencapaian tahun lalu pada periode yang sama yakni Rp 12,3 triliun. Segmen ini berkontribusi sebesar 32,5% terhadap total kredit.


Segmen Mikro Bukopin pada tiga bulan pertama 2013 disalurkan Rp 2,7 triliun atau tumbuh 9,0% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yakni Rp 2,5 triliun. Dengan demikian segmen UKM dan Mikro Bukopin menyalurkan dana total sebesar Rp 18,1 triliun atau 38% dari total penyaluran kredit.


Sementara kontribusi terbesar ditempati oleh segmen Komersil setelah masuknya segmen UKM Bulog. Segmen ini membukukan pinjaman Rp 25,53 triliun atau 53,8% dari total kredit yang disalurkan Perseroan.


Pertumbuhan tersebut mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih 13,68% atau tumbuh menjadi Rp 590 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 519 triliun.


(ang/dru)