Pedagang Pasar Pesimistis Harga Daging Sapi Bisa Turun

Jakarta - Pedagang pasar tradisional pesimistis harga daging sapi akan turun dalam waktu dekat. Alasannya harga sapi hidup makin mahal apalagi beberapa bulan ke depan akan ada Puasa dan Lebaran.

"Harga daging sapi nggak bakal turun. Saya kemarin nanya sama bos nggak akan diturunin. Katanya sih sapinya mahal. Apalagi kan mau Puasa, Lebaran, itu biasanya naik," kata Sulastri (60), seorang pedagang daging sapi saat ditemui detikFinance, di Pasar Jati Rawasari, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2013).


Sulastri masih terus memantau harga daging sapi agar bisa diturunkan mengingat tingginya harga sapi menggerus angka penjualan usahanya.


"Saya sih tiap hari nanya terus sama bos. Kita minta harga diturunin. Turunin harga daging, kita payah nih jualannya. Tapi katanya harga nggak bakalan turun," ujarnya.


Menurut Sulastri, biasanya daging-daging yang dipasarkan berasal dari sapi yang diambil dari Jawa, Madura, dan Bali. "Sapinya dari Bali, Jawa, Madura. Kita pakai sapi lokal, kalau impor paling di supermarket," ungkapnya.


Kenaikan harga daging membuat penjualan Sulastri menurun drastis. Saat ini, Sulastri hanya bisa menjual daging sebanyak 10 Kg per hari atau jauh lebih sedikit dari waktu harga daging masih rendah bisa menjual 25 Kg daging per hari.


"Ya sekarang sih sehari bisa jual 10 Kg juga mending yang penting laku. Dulu kan bisa sampai 25 Kg sehari," ujarnya.


(hen/hen)