Neraca Perdagangan RI Tekor Akibat Impor Minyak Rp 11,4 T Dalam Sebulan

Jakarta - Tingginya permintaan konsumsi BBM dalam negeri membuat impor minyak mentah pada Maret 2013 meningkat hingga 65,6%. Kondisi ini membuat neraca perdagangan migas defisit sebesar US$ 800 juta.

"Neraca perdagangan migas mengalami defisit pada bulan Maret 2013 mengalami defisit US$ 0,8 miliar," ujar Wakil Menteri Perdangan Bayu Krisnamurthi kepada wartawan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (2/5/2013).


Dikatakan Bayu, defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi ini dikarenakan adanya peningkatan impor minyak mentah yang naik.


"Impor minyak mentah maret 2013 meningkat hingga 65,6% menjadi US$ 1,2 miliar (atau mencapai Rp 11,4 triliun pada Merat 2013 dengan kurs Rp 9.500)," ungkap Bayu.


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, secara keseluruhan nilai ekspor kumulatif Indonesia pada Januari-Maret 2013 adalah US$ 45,39 miliar atau turun 6,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Sementara impor kumulatif pada periode yang sama adalah US$ 45,46 miliar atau turun 0,62%.


Ini menyebabkan, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Maret 2013 masih defisit US$ 67,5 juta.


(rrd/dnl)