Rencana 2 Harga Premium Batal, Antrean Mobil di SPBU Makin Panjang

Jakarta - Pasca pembatalan rencana pemberlakuan dua harga bensin premium menyisakan satu permasalahan di SPBU, yaitu antrean mobil yang cukup panjang sebelum mengisi BBM.

Kepala Shift/Leader SPBU Cikini Rahmat Novizar mengatakan, sebelumnya karena ada rencana dua harga premium, maka ada perubahan formasi dari 6 dispenser bensin di SPBU. Ini diubah saat dilakukan simulasi pekan lalu.


"Jadi dispenser yang nomor 2, 3, dan 4 yang satu baris sebelah kiri yang sebelumnya bisa isi premium itu sudah nggak ada. Nah isi premium itu dipindahkan ke 1, 5, dan 6 yang satu baris kanan," ungkapnya kepada detikFinance, di lokasi SPBU Cikini, Jakarta, Jumat (3/5/2013).


Kondisi ini menyebabkan adanya penumpukan kendaraan saat ingin membeli BBM, terutama pada barisan mobil. Tampak sekitar 8 mobil yang antre hingga menyentuh jalan utama.


"Sekarang agak panjang antreannya. Ini karena premium dan solar yang di depan, yang dibelakang itu pertamax dan solar non subsidi. Jadi kalau ada yang beli pertamax kan yang mau premium mesti nunggu, jalurnya nggak cukup," sebutnya.


Ia menuturkan, sebelumnya pengubahan dispenser dilakukan agar masyarakat lebih memilih mengisi BBM non subsidi seperti pertamax. Karena selisih yang tipis, jika harga BBM subsidi menjadi Rp 6.500/liter.


Meski sudah ada pembatalan kebijakan dua harga, Rahmat mengaku belum ada perubahan mekanisme oleh Pertamina.


"Jadi semua seragam di SPBU Pertamina. Sekarang nggak bakal dibalikin seperti semula meski ada antrean. Karena bakal diubah lagi itu dari Pertamina. Kita ikut-ikut saja,"pungkasnya.


Seperti diketahui, awalnya pemerintah akan memberlakukan harga Rp 6.500/liter untuk mobil pribadi, dan Rp 4.500/liter untuk motor dan angkutan umum. Tapi kebijakan ini dinilai tak praktis.


Akhirnya pemerintah pun berubah pikiran untuk menaikkan seluruh harga BBM subsidi, tanpa ada perbedaan antara mobil pribadi dengan motor dan angkutan umum karena masyarakat keberatan soal kebijakan dua harga tersebut.


(dnl/dnl)