Ketika Harus Membatasi Kerugian Pada Saham

Jakarta - Seperti yang saya pernah tulis dalam buku panduan trading Smart Traders Not Gamblers dan twitter saya @pakarsaham, topik membatasi kerugian alias 'stop loss' ini nampaknya selalu menjadi perbincangan hangat bagi para trader. Trader saham adalah orang-orang yang melakukan beli dan jual saham untuk mendapat keuntungan berupa selisih harga saham. Semua orang membicarakan tentang bagaimana membatasi kerugian namun tiada seorang pun yang mungkin suka untuk mendengar bahkan mengalaminya.

Namun, mau tidak mau, istilah 'stop loss' yang tidak enak didengar ini merupakan kenyataan yang harus dihadapi ketika Anda siap untuk masuk dalam dunia trading saham. Pembatasan risiko sangatlah penting, sepenting Anda menggunakan sabuk pengaman saat berkendara.


Berbagai strategi untuk membatasi kerugian dipelajari, baik secara teknikal, maupun dengan menggunakan persentase/prinsip-prinsip money management. Secara teknikal, idealnya stop loss diletakkan di bawah area suport/alas yang merupakan harga ideal untuk kita membeli saham.


Sebaiknya pembatasan kerugian dilakukan maksimum 1/3 dari keuntungan/potensi imbal hasil yang muncul. Misalnya, secara teknis, dari area beli hingga resisten diperhitungkan profit sekitar 10%, maka sebaiknya toleransi maksimum kerugian adalah sebesar 3%. Jika sistem 1:3 tersebut konsisten untuk dilakukan maka trading saham dengan profit konsisten bukan lagi impian.


Namun yang seringkali terjadi bukanlah tentang bagaimana menghitung level pembatasan risiko, namun kegalauan dan kebimbangan trader saat level itu disentuh. Biasanya trader akan berpikir, ah pasti harga akan berbalik, dan berharap kerugian berubah menjadi keuntungan. Namun sayangnya, pasar tidak peduli akan harapan dan keinginan pribadi kita.


Saat ini IHSG telah menguat lebih dari 15% dari level 4.322 pada awal Januari 2013 hingga mencapai level tertinggi 5.062 pada tanggal 1 Mei 2013. Penguatan ini bisa dibilang sangat fantastis mengingat pada sepanjang 2012 saja IHSG hanya menguat 12%.


Saat ini IHSG ditutup di level 4.925 melemah 1.4% dan berpotensi menguji suport berikutnya di 4.900. Sebagian besar indikator teknikal menunjukkan adanya tanda waspada baik dari divergensi harga dari bulan Maret dengan indikator RSI dan MACD, suport demi suport yang ditembus menunjukkan tanda bahwa indeks akan 'istirahat' setelah lari marathon.


Sepanjang 5 bulan ini, sudah begitu banyak trader yang meraup untung puluhan dan ratusan persen. Ketika sinyal pembalikan arah muncul, jangan terjebak euphoria, dan mengatakan "ah... nanti juga harga sahamku naik lagi". Realisasikan keuntungan yang sudah Anda peroleh. Dont let your profits run into losses. Jika ada kerugian, batasi sebelum kerugian itu membengkak.


Tiada seorangpun trader sukses yang bisa menjadi berhasil tanpa melakukan stop loss. Pembatasan kerugian dalam bisnis saham ibarat 'biaya operasional' yang muncul saat Anda menjalankan bisnis lainnya. Jika memang level toleransi kerugian tersentuh, batasi sesegera mungkin.


Keuntungan puluhan persen persen dari total modal yang disetor selama 4 bulan ini, tidak akan terwujud jika saya mengabaikan pembatasan resiko. Stop your losses short and let your profit runs. Smart traders are not gamblers, we are businessman! Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk pembaca semua, dan salam profit !


*) Ellen May. Trader, investor saham, pendiri Ellen May Institute, penulis Smart Traders Not Gamblers, @pakarsaham.


(dnl/dnl)