Hanya 18% UKM yang Bisa Menembus Ritel Modern

Jakarta - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri mendorong pelaku bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk bisa masuk pasar ritel modern seperti Carrefour dan Ranch Market.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Sri Agustina mengatakan, dari jumlah total UKM yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 4.725 UKM, hanya 18% atau sekitar 850 UKM saja yang sudah berhasil menyuplai barangnya ke toko ritel modern seperti Carrefour dan Ranch Market.


"Saat ini total jumlah UKM 4.725. Dari angka itu baru 18 % yang sudah bisa menyuplai ke toko ritel modern, artinya masih kurang dari 1000, masih kecil," kata Sri saat konferensi persnya, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/5/2013).


Terkait hal itu, pihaknya terus mencoba untuk mengembangkan UKM-UKM yang memiliki potensi untuk bisa digenjot ke pasar ritel modern.


"Nah kita jembatani lewat pameran-pameran. Ini kita bisa menggali UKM mana yang sudah pantas secara selektif tentunya dengan pembinaan," ujarnya.


Di Pontianak saja, kata Sri, terdapat 90 UKM dan rata-rata sebesar 30% sudah memenuhi menjadi supplier UKM modern dan 15 diantaranya bisa masuk ke pasar ritel modern seperti Carrefour.


"Itu artinya bisa masuk ke semua jaringan Carrefour dan pasar ritel modern lainnya juga," katanya.


Berikut beberapa daftar produk UKM yang sudah berhasil masuk pasar ritel modern:



  • Cokelat Dodol dari Garut. Sudah ekspor ke Swiss

  • Sambal Megasari Tangerang. Sudah masuk carrefour. Dulu benar-benar mikro dan sulit masuk ke Carrefour

  • Sambal Pohon Cabe. Sudah masuk Carrefour

  • Diva Mitra Boga. Sudah masuk Carrefour

  • Rendang Carisa. Sudah masuk Ranch Market

  • Terosela. Sudah masuk Carrefour




"Jadi tujuannya kita upayakan indikasinya bisa masuk ke situ," kata Sri.

(ang/ang)