Jalan Layang Casablanca Mangkrak, Ahok Sebut Proyek Itu Warisan 3 Tahun Lalu

Jakarta - Sampai saat ini, jalan non tol Tanah Abang-Kampung Melayu atau jalan layang di wilayah Casablanca belum juga rampung karena adanya kontraktor yang kurang mendapat pembayaran. Pemprov DKI masih memproses proyek ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuk T. Purnama (Ahok) mengatakan, soal kurang bayar proyek kepada kontraktor, dirinya menunggu hasil audit oleh BPK dan BPKP. Saat ini, kontraktor yang kurang dibayar dan menghentikan pengerjaan proyek adalah PT Istaka Karya (Persero). Pembayaran untuk BUMN ini kurang sekitar Rp 20 miliar, entah karena apa.


Namun, Ahok meminta Istaka bersama partnernya untuk meneruskan proyek ini, sehingga Juni bisa selesai. Soal utang tahun lalu, akan dibayar menunggu audit selesai.


"Nah yang jelas sekarang ketika kita katakan Anda (Istaka) harus teruskan lagi supaya Juni selesai. Kalau Juni nggak selesai, kita nggak bisa sambung lagi (kontrak). Nah mereka janji akan teruskan, untuk yang Juni kita bayar. Tapi kalau yang 2012 ya mau tidak mau itu sebagai utangnya daerah, utang daerah diaudit berapa nilainya, kita akan bayar, duitnya ada," tutur Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (3/5/2013).


Pada kesempatan itu, Ahok mengatakan, bukan dirinya yang menghentikan proyek tersebut, namun kontraktor yang memberhentikan karena kontraktor tersebut kekurangan uang. "Nah kita mau bayar, ternyata prosedurnya masih harus diaudit kan, ya berhenti," ujarnya.


Ahok heran, mengapa perusahaan seperti Istaka Karya yang terlihat bermodal pas-pasan bisa terpilih untuk mengerjakan proyek besar ini.


"Justru itu yang kita minta audit, kok sudah pas-pasan begitu kok dapat proyek begitu besar. Tapi kan katanya dokumennya lengkap, dari analisa banknya lengkap waktu itu, ya kita tidak tahu, kita nih mengambil pekerjaan yang sudah dilakukan tiga tahun yang lalu," tukasnya.


Panjang jalan layang tersebut membentang dari jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang hingga ke Kampung Melayu sepanjang 2,3 Km. Seperti diketahui pada era Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, awalnya jalan non tol tersebut dijadwalkan selesai Juni 2012. Namun target tak tercapai, sampai diubah hingga akhir 2012, walaupun sudah diubah tetap saja tak mencapai target hingga kini.


(dnl/hen)