Kemenpera Sentil Penyelenggara Pameran Properti Karena Rumah Murah Langka

Jakarta - Kementerian Perumahan Rakyat memberi kritik kepada pengusaha properti yang sedikit menyediakan rumah murah di setiap pameran-pameran properti di Indonesia.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo menyampaikan hal ini di depan Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Setyo Maharso saat membuka pameran properti REI ke-26 di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/5/2013).


"Pameran ini menjadi ajang pertemuan antara konsumen dan produsen. Namun saya lihat rumah murah dan subsidi di sini sangat terbatas. Jadi kami berharap agar diberikan rumah subsidi di dalam pameran ini," ungkap Sri.


Ia menyatakan, pemerintah sama sekali tidak alergi dengan penjualan rumah mewah, karena rumah mewah adalah salah satu faktor penyumbang perekonomian di Indonesia. Namun ia berharap ada ruang khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk bisa melihat bahkan membeli rumah murah di dalam pameran ini.


"Saya harapkan agar dibuka ruang untuk rumah subsidi agar terbuka peluang bagi masyarakat untuk melihat bahkan membeli. Bisa saja letaknya agak di pinggir kota tetapi di satu lokasi. Kita harus mulai mencoba untuk melihat peluang ini. Jadi bukan menjual rumah murah itu rugi," cetusnya.


Naiknya jumlah kelas menengah di Indonesia, ujar Sri, membuat pengembang bakal mendapatkan keuntungan. Namun sekali lagi ia menegaskan, agar ada ruang khusus rumah murah di setiap ajang pameran properti besar seperti REI Expo 2013.


"Kita beruntung kelas menengah sudah banyak, jadi pengembang sudah banyak peminatnya untuk membeli. Harapannya dengan adanya hunian berimbang ini, ketersedian jaminan bagi rumah MBR kita merintis segi sosial di wilayah itu. Jadi di dalam pameran ini, harus disediakan informasi bagi rumah murah. Ini berat tetapi kita harus coba. Sektor perumahan di Indonesia hanya menyumbang 2,4% dari PDB," tegasnya.


Pameran properti REI ke-26 ini dilaksanakan mulai hari ini hingga 12 Mei 2013, atau selama 8 hari.


(wij/dnl)