Boeing 787 Dreamliner Berharga Rp 2 Triliun Masih Terus Bermasalah

Tokyo - Setelah sempat sekitar 4 bulan dilarang terbang akibat serangkaian insiden yang terjadi, pesawat canggih Boeing 787 Dreamliner boleh kembali terbang. Tapi ternyata masalah pada pesawat ini masih juga terjadi.

Hari ini, Dreamliner dilarang terbang (grounded) di Jepang karena serangkaian masalah mesin yang terjadi dalam tiga hari berturut-turut. Tidak ada masalah serius yang terlihat menjadikan Dreamliner makin diragukan keandalannya, karena seringnya masalah terjadi.


Hari ini, satu mesin dari Dreamliner milik maskapai All Nippon Airways (ANA) yang akan terbang dari Yamaguchi di Barat Jepang ke Tokyo mati. Ini menyebabkan pesawat tersebut batal lepas landas, dan 141 penumpang akhirnya batal terbang.


Seperti dikutip dari AFP, Rabu (12/6/2013), Juru Bicara ANA mengatakan, pilot membatalkan [enerbangan setelah diberi peringatan soal adanya masalah di dalam kokpit pesawat. Saat ini masalah tersebut sedang diselidiki.


Sementara kemarin, Dreamliner milik rival ANA yakni Japan Airlines (JAL) juga bermasalah. Dreamliner milik JAL yang akan terbang dari Singapura ke Tokyo memiliki masalah di sistem.


Sebelumnya lagi, yaitu hari Senin, ANA menunda penerbangan Dreamliner miliknya dari Fukuoka di Barat Jepang ke Tokyo karena mesin sebelah kiri pesawat tidak berfungsi normal.


Insiden beruntun ini terjadi sepekan setelah JAL dan ANA kembali mengoperasikan Dreamliner, usai larangan terbang di seluruh dunia akibat masalah baterai.


Terdapat 50 Boeing Dreamliners dari berbagai maskapai yang sempat dikandangkan karena kejadian baterai tersebut. Ethiopian Airlines memiliki 4 Boeing Dreamliners anyar dan siap menerbangkan penumpangnya ke seluruh dunia, setelah dipastikan masalah telah diselesaikan.


United Airlines dan All Nippon Airways (ANA) telah kembali menerbangkan pesawat Dreamliner untuk operasi penerbangan sipil. Menurut Boeing, pihaknya telah mengirim 52 unit Dreamliner ke seluruh dunia.


Seperti dikutip dari situs resmi Boeing, harga pesawat seri 787 dipatok mulai dari US$ 206,8 juta (Rp 1,96 triliun) sampai US$ 243,6 juta (Rp 2,31 triliun).


Meski harganya cukup mahal, tapi ternyata masih lebih murah dari 'kakaknya' yaitu seri 777. Seri ini punya harga yang lebih tinggi, mulai US$ 258,8 juta (Rp 2,45 triliun) sampai US$ 315 juta (Rp 3 triliun).


(dnl/dru)