Selain Impor, RI Juga Ekspor Listrik ke Malaysia di 2017

Jakarta - Indonesia mengimpor listrik dari Serawak-Malaysia di 2015 untuk pasokan ke perbatasan di Kalimantan. Namun di 2017, giliran Indonesia yang ekspor listrik ke Semenanjung-Malaysia sebesar 2x60 MW dari wilayah Sumatera.

"Kalau kita ekspor listrik itu untuk yang di Sumatera ke Semenanjung Malaysia. Itu pada 2017," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji ketika ditemui di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Kamis (13/6/2013).


Dikatakan Nur, antara impor listrik dan ekspor listrik ke Malaysia bentuk perjanjiannya berbeda. "Perjanjian ini berbeda dengan yang di Serawak, karena lokasinya juga berbeda, yang di Serawak dengan Serawak Electricity Board, sedangkan yang ekspor ke Semenanjung kerjasama dengan Tenaga Nasional Berhad (TNB). Di Malaysia kan ada 3 perusahaan listrik, TNBm Serawak dan Sabah," ujar Nur.


Kontrak impor listrik dengan Malaysia ini akan berlangsung dari 2015 sampai 2020. Namun jika kontrak habis, impor listrik oleh PLN dari Malaysia juga bisa dilanjutkan. Jual-beli listrik antar negara ini menurut Nur Pamudji merupakan hal yang lumrah dilakukan.


"Israel dan Palestina saja interkoneksi (listriknya) padahal perang," ujar Nur.


Berdasarkan data PLN, impor listrik dari Serawak ke Kalimantan Barat akan dimulai pada 2015 dengan daya sebesar 230 MW, sedangkan ekspor listrik dari Sumatera ke Semenanjung dimulai pada 2017 dengan daya sebesar 2 x 600 MW atau total 1.200 MW.


(rrd/dnl)