Bulog Siap Gelontorkan 600.000 Ton Beras untuk Antisipasi Kenaikan Harga

Nusa Dua - Perum Bulog menyiapkan 600.000 ton beras untuk menjaga stabilisasi harga beras pasca kenaikan harga BBM. Bulog klaim saat ini harga beras masih relatif normal.

"Kalau ada gejolak kami keluarkan operasi pasar. Cadangan kita saat ini 600.000 ton. Itu untuk cadangan kalau ada gejolak harga," kata Dirut Bulog Sutarto Alimoeso usai seminar Urgensi Membangun Ketahanan Pangan Nasional, di Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2013).


Ia menuturkan, pengadaan beras Bulog dari dalam negeri saat ini relatif baik. Bahkan harga beras pun masih normal, yaitu harga beras terendah Rp 5.000 per Kg sampai Rp 10.700 per Kg untuk jenis premium.


"Alhamdulillah kalau beras harga relatif stabil. Polanya Mei-Juni-Juli-Agustus panen kedua. Pengadaan saat ini masih berjalan, jumlah pengadaan dalam negeri 2,1 juta ton. Kita salurkan sampai tahun depan," katanya.


Sutarto mengakui dampak kenaikan harga BBM tentunya akan mempengaruhi harga pangan termasuk beras. Namun ia optimistis, pasokan beras akan tetap lancar karena produksi dalam negeri membaik sehingga tak ada kekhawatiran kenaikan harga beras yang dipicu oleh kurang stok.


"Pasti ada shock, kalau Juli-Agustus produksi bagus, tidak akan terjadi kenaikan luar biasa," katanya.


Ia juga memastikan saat ini cadangan beras Bulog hampir semuanya berasal dari dalam negeri. Stok beras impor di dalam negeri sudah habis.


"Kita tidak punya hampir sudah habis. Cadangan kami 3 juta ton. Hampir 100 persen dalam negeri. Yang kita punya ada yang komersial," katanya.


(hen/dnl)