Menurutnya bahwa BI akan terus menjaga agar posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar mencerminkan fundamental ekonomi. Ia memahami bahwa ada perkembangan di Indonesia dimana neraca perdagangan defisit lebih besar.
"Nah jadi kalau sekarang ada sedikit melemah itu sangat dimungkinkan tetapi kami berkeyakinan kalau misalnya langkah pembahasan APBNP 2013 ini dapat difinalisasi penyesuaian BBM dapat dilakukan, kondisi kita di kuartal ke 3 itu akan lebih baik daripada kondisi sekarang. Jadi kita tidak perlu terlalu kuatir bahwa akan ada suatu fluktuasi tetapi yang penting fluktuasi itu dalam batasan-batasan yang wajar," ungkap Agus saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (12/06/2013).
Kemudian, sambung Agus, BI juga tidak akan merespon pelemahan nilai tukar rupiah dengan satu instrumen saja. "Kita akan melakukan bauran kebijakan. Bauran kebijakan itu juga akan kita diskusikan dengan Menkeu ataupun OJK," katanya.
Bauran kebijakan yang akan diambil mempertimbangkan hal-hal penting seperti kondisi perekonomian global dan lain-lain.
"Kita membahas mulai dari perkembangan ekonomi dunia, nasional, kondisi keuangan, itu semua kita bahas. Jadi pembahasan itu akan lengkap dan dalam," cetusnya.
(wij/dru)
