Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, jumlah penerbitan surat utang ini naik Rp 50,5 triliun secara netto, dari Rp 180,4 triliun di APBN menjadi Rp 231,8 triliun di APBN-P 2013.
"Target baru penerbitan netto Rp 231,8 triliun. Dibanding APBN awal ada penambahan Rp 50,5 triliun tugas baru bagi kami," ujar Robert saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Dengan target itu, Robert menyatakan terjadi penambahan penerbitan surat utang berbentuk valas dari 15% menjadi 18%. Namun, Robert tidak mau menyebutkan pembagian antara domestik dengan global.
"Setelah RAPBN-P kemungkinan kami akan menambah penerbitan di (obligasi) US Dollar menjadi lebih kurang 18 persen dari total penerbitan. Itu kombinasi dari global bonds dan global sukuk. Tentu saja tidak bisa spesifik, tambahan Rp 50,5 triliun kombinasi dari penerbitan domestik dan global," ungkap Robert.
(nia/dnl)
