Jero Wacik Terus Kampanye Hemat Energi Meski Tidak Efektif

Nusa Dua - Kampanye dan imbauan hemat energi yang dilakukan pemerintah tak efektif menekan konsumsi energi di Indonesia. Kuota BBM subsidi saja terus jebol. Namun pemerintah mengaku tak mau menyerah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui, langkah kampanye memang kurang efektif karena hasil yang tidak signifikan. Lalu kenapa masih diteruskan?


"Walaupun nggak efektif ya kita jalan terus, kita nggak boleh nyerah, harus terus dikampanyekan. Bahwa tidak akan banyak dapatnya ya sebenarnya lumayanlah ada dapatnya," ungkap Jero kepada detikFinance di sela-sela acara Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (14/6/2013).


Ia menuturkan, sejatinya program ini berlangsung secara terus menerus. Menurutnya, masyarakat harus diberikan pemahaman dengan benar dalam penggunaan energi, terutama soal Bahan Bakar Minyak (BBM).


"Loh itu kan program yang terus menerus. Jadi bukan hemat BBM saja tapi hemat energi," sebutnya.


Ia menyatakan siap untuk kampanyekan beberapa hal. Seperti penggunaan alat elektronik, listrik, air, dan mobil.


"Jadi mematikan lampu kalau tidak perlu, TV kalau gak nonton itu dimatikan, itu kan menghemat, air jangan dibiarkan ngucur terus. Itu listrik habis kebuang. Mobil kalau bisa beramai-ramai naik mobil, jangan sendiri-sendiri," pungkasnya.


Tahun ini pemerintah berencana kembali menambah kuota BBM bersubsidi sebesar 2 juta kiloliter (KL), sehingga menjadi 48 juta KL. Itu sudah dengan hitungan kenaikan harga BBM bersubsidi yang direncanakan Juni 2013.


(dnl/dnl)