Kredit Perbankan Melambat, Ini Tanggapan BI

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menganggap wajar soal melambatnya pertumbuhan kredit saat ini. Kondisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang memang sedang tidak kondusif.

"Kenapa melambat yaitu memang sejalan dengan kegiatan ekonomi yang melambat dengan melambatnya ekonomi di dalam negeri, pertumbuhan kredit saat ini cukup wajar," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi persnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/6/2013).


Dia menyebutkan, secara keseluruhan pertumbuhan kredit melambat menjadi hanya 21,9% per April 2013, lebih rendah dari pertumbuhan kredit di Maret 2013 sebesar 22,2%.


Perry menyebutkan, ada 3 sektor yang pertumbuhan kreditnya melambat yaitu sektor industri, jasa dunia usaha, dan listrik.


Dia merinci, untuk pertumbuhan kredit di sektor industri hanya naik 24,8% di bulan April 2013 lebih kecil dari bulan Maret yang mencatat kenaikan kredit 26,5%.


Sementara untuk sektor jasa dunia usaha hanya tumbuh 16,3% per April 2013, turun dibanding bulan Maret yang mencapai 18,9%. Sedangkan di sektor listrik pertumbuhan kreditnya juga melambat hanya 1,3% dibanding bulan Maret yang sebesar 4,6%.


"Pertumbuhan kredit di sektor listrik dalam 2 bulan terakhir rendah. Perlambatan memang kelihatan itu di beberapa sektor khususnya industri, listrik dan jasa dunia usaha," ujarnya.


Namun, tidak semua kredit melambat, kata Perry, ada beberapa sektor yang pertumbuhan kreditnya masih meningkat, diantaranya jasa pengangkutan yang naik menjadi 29,9% di April 2013 dibandingkan di bulan Maret yang hanya 7,4%.


Kemudian sektor konstruksi secara keseluruhan yang juga naik menjadi 19% di April 2013 lebih tinggi dibandingkan kredit di bulan Maret sebesar 17,6%.


"Perlambatan kredit mencerminkan perlambatan kegiatan ekonomi, wajar jika kegiatan ekonomi melambat, kredit juga melambat," kata Perry.


(dru/dru)