"Pulau Nusa Kambangan dengan total luas lebih dari 11.500 hektar adalah pulau kecil yang strategis. Status pulau Nusa Kambangan sebagai pulau penjara merupakan identitas sendiri dari pulau ini," kata Wakil Bupati Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Ahmad Edi Susanto saat menghadiri acara Temu Bisnis Investasi di Pulau-Pulau Kecil di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Selain dikenal sebagai pulau penjara, Nusa Kambangan juga memiliki potensi pariwisata. Sehingga pulau Nusa Kambangan sangat cocok dikembangkan oleh para investor seperti pembangunan resort, hotel dan lain-lain
"Nusa Kambangan memiliki potensi wisata yang lengkap selain dikenal dengan wisata pantai juga alam yang memukau. Jadi tempat ini cocok untuk dikembangkan sebagai obyek wisata. Nusa Kambangan memiliki potensi karena letaknya strategis dari sisi pertahanan dan keamanan nasional," imbuhnya.
Selain Nusa Kambangan, ia juga mempromosikan Kawasan Segara Anakan yang merupakan hutan mangrove terbesar di Pulau Jawa. Ia mengklaim Segara Anakan juga merupakan salah satu laboratorium alam ekosistem mangrove terbaik di dunia.
"Di Segara Anakan itu ada 26 spesies mangrove dan 45 jenis ikan sedangkan 17 dari 45 jenis ikan itu tidak menetap. Potensi perikanan diperkirakan mencapai US$ 8,3 juta/tahun. Selain itu bisa dilakukan berbagai macam wisata di sana," imbuhnya.
Ahmad Edi juga mempromosikan Kabupaten Cilacap sebagai tempat investasi terutama perikanan. Pemerintah daerah telah membangun banyak infrastruktur untuk mendukung investor untuk menanamkan modalnya di Cilacap.
"Kabupaten Cilacap adalah kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas lebih dari 225 juta meter persegi. Luas garis pantai Kabupaten Cilacap adalah 201,91 km, dengan 105 km berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia. Kita memiliki 7 unit dermaga dan dilengkapi dengan depot BBM dan 3 unit cold storage serta 12 unit tempat pelelangan ikan. Kami akan memberikan kemudahan dan insentif untuk calon investor," jelas.
(wij/hen)
