Tekan Harga Daging, Mentan Restui Bulog Impor Daging 3.000 Ton

Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengusulkan agar Perum Bulog cukup diberikan kuota impor daging 3.000 ton. Angka tersebut cukup untuk menstabilkan harga daging khususnya menjelang ramadan dan lebaran.

"Kuota untuk Bulog saat ini sedang dihitung oleh tim. Biasanya selama ramadan ada kenaikan 30%. Bulog pasti akan operasi pasar tentu kekurangan untuk 30% berapa. Prediksi saya 3.000 ton itu masih memungkinkan untuk 2 bulan itu. Idealnya kita berharap di harga petani atau peternak (berat hidup) bisa di harga Rp 32.000/kg, sehingga harga daging bisa ditekan dengan harga Rp 75.000-80.000/kg," ungkap Suswono saat ditemui detikFinance di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Sabtu (15/6/2013).


Sampai saat ini, Suswono masih menunggu laporan tim terpadu yang dibentuk Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk menghitung alokasi kuota impor yang akan diberikan kepada Bulog. Nantinya keputusan kedua kementerian tersebut akan dilaporkan dalam sidang rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian.


"Bulog sementara ini ditugaskan mengamankan Hari Raya dan ramdan. Jadi kalau peranan ini sudah baik dijalankan Bulog maka harga akan turun. Kemarin laporan di rakor harga daging tidak naik bahkan ada kecenderungan turun," katanya.


Suswono juga menegaskan, Perum Bulog hanya melakukan operasi pasar daging di wilayah Jabodetabek saja. Sebab masalah kenaikan harga daging tertinggi adalah di Jabodetabek.


"Bulog sudah ditugaskan untuk menjalankan peran stabilisasi harga daging. Ini kan masalah yang ada di Jakarta dan Jabodetabek kita akan fokuskan di sana," ujar Suswono.


Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan izin agar Bulog segera melakukan impor daging sapi, yang volumenya diperkirakan 3.000-5.000 ton. Namun izin tersebut bukan dalam bentuk Importir Terdaftar (IT) seperti ketentuan pada umumnya.


(wij/dnl)