Perusahaan Induk Airbus Berhasil Terbangkan Pesawat Bertenaga Listrik

Jakarta - Konsorsium perusahaaan penerbangan Eropa atau European Aeronautic Defence and Space Company N.V. (EADS) telah meluncurkan pesawat terbang bertenaga listrik bernama E-Fan.

Induk dari perusahaan pembuat pesawat terbang Airbus dan ATR ini, berhasil mengujicobakan pesawat listrik untuk kebutuhan training di acara Paris Air Show 2013 pada Juni lalu.


Berdasarkan informasi dari situs EADS, pesawat ini digerakkan oleh 2 baling-baling dan dua baterai lithium-polymer dengan berat 65 kg. Chief Technical Officer (CTO) EADS, Jean Botti menjelaskan peluncuran pesawat bertenaga listrik ini merupakan strategi maju perusahaan untuk mengembangkan pesawat masa depan.


"Kita berkomitmen mengembangkan teknologi maju di industri pesawat sehingga bisa memberi manfaat besar untuk produk pesawat sipil dan militer di masa yang akan datang," ucap Botti dalam siran pers di situs EADS seperti dikutip detikFinance, Rabu (17/7/2013).


Pesawat elektrik berbadan kecil dengan berat 550 Kg ini, mampu membawa 2 orang kru. Pesawat ini, memiliki panjang 6,7 meter dan bentangan sayap hingga 9,9 meter. E-Fan menggunakan teknologi baling-baling canggih sehingga mampu mengurangi suara bising dan meningkatkan keamanan saat penerbangan. Dalam kondis take off, pesawat mampu melaju hingga kecepatan 60 Km per jam.


"Kita yakin E-Fan secara sertifkasi dan pasar ideal untuk memenuhi keperluan pelatihan pilot," jelasnya.


Pesawat ini, mampu terbang dalam kondisi normal selama 45 hingga 60 menit. Dalam kondisi aerobatatic atau demo udara, E-Fan mampu beraksi selama 30 menit. Untuk mengisi baterai dalam kondisi penuh, diperlukan waktu selama 1 jam.


(feb/dru)