Harga Jengkol 'Meroket' Kena Dampak Letusan Gunung Sinabung

Medan - Meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) berdampak pada berkurangnya pasokan sayur-mayur di Medan. Akibatnya, harga sayur-mayur melonjak tajam, termasuk jengkol.

Seorang pedagang bernama Ucok, di Pasar Petisah, Medan, mengatakan kenaikan harga sayur-sayuran terjadi sejak Gunung Sinabung meletus tiga hari lalu. Hingga Selasa (17/9/2013) harga masih belum turun.


"Efek letusan gunung itu ya naik harga sayur. Karo kan pemasok sayur terbesar ke Medan. Karena petaninya mengungsi, tanaman rusak, sedikit sayur yang masuk, harga pun jadi mahal," kata Ucok di Pasar Petisah, Selasa (17/9/2013)


Besaran kenaikan harga sayur mayur bervariasi, bergantung jenisnya. Misalnya sawi putih yang biasanya dijual Rp 8.000 per kg naik jadi Rp 12.000 per Kg. Cabai rawit yang semula Rp 26.000 menjadi Rp 38.000 per kg. Kemudian tomat yang biasanya Rp 3.000 naik menjadi Rp 7.000 per kg, dan bawang merah yang semula Rp 19.000 per kg melesat jadi Rp 32.000 per Kg.


Kenaikan juga terjadi untuk sayuran wartel, semula harganya Rp 4.000 per kg kini menjadi Rp 6.000 per Kg, terong yang biasanya Rp 3.000 per Kg naik jadi Rp 5.000 per Kg. Harga jengkol juga terkena imbas akibat letusan ini. Semula jengkol dijual Rp 19.000 per kg, kini harganya melesat jadi Rp 25.000 per Kg.


“Tetapi cabai merah tidak naik harganya, saat ini Rp 24.000 per kg," katanya.


Gunung Sinabung meletus pada Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB. Akibatnya lebih dari 6.000 orang mengungsi. Siang tadi, letusan kembali terjadi, menyebabkan sebaran asap dan abu vulkanik.


(rul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!