Sentimen The Fed Positif, Chatib Basri Senang Rupiah Menguat

Jakarta - Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed untuk menunda penghentian stimulus, membawa dampak positif untuk pasar keuangan Indonesia. Terlihat dari penguatan nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan hal tersebut merupakan pertanda baik untuk Indonesia. Sebab gejolak pasar keuangan yang sebelumnya sempat memburuk akhirnya reda.


"Pasar merespon positif sekali karena kalau lihat nilai tukar langsung menguat baik spot maupun forward sekarang sudah Rp 11.000. Nah terus kemudian saham juga naik tinggi sekali, lebih dari 200 poin. SUN itu sekarang yield sudah di bawah 8%. Ini memang pertanda baik sekali artinya tekanan terhadap nilai tukar, financial market itu reda," ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Kamis (20/9/2013)


Ia menegaskan, stimulus dari AS suatu hari nanti tetap akan diakhiri. "Saya juga melihat kita nggak tau kapan, tapi suatu hari nanti kan QE pasti akan diakhiri juga. Jadi lebih baik kita persiapkan diri dari sekarang," sebutnya.


Untuk itu, Ia tetap meminta pasar dan semua pihak untuk tidak terlena dari sinyal positif ini. Program-program yang sudah direncanakan tetap harus segera direalisasikan.


"Tapi saya mesti bilang bahwa ini tidak boleh membuat kita terlena karena paket kebijakan dan reformasi yang kita lakukan harus tetap dijalankan. Kepercayaan sudah mulai tumbuh tapi kita nggak boleh menyiakan kepercayaan ini. Kita harus tetap waspada, implementasinya dengan begitu kita bisa jaga kestabilan ini," jelasnya.


Chatib menambahkan, ke depan pemerintah lebih siap jika penghentian stimulus itu benar dilakukan. Next


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!