Program Mobil Murah Tak Pengaruhi Penjualan Mobil Bekas di Surabaya

Surabaya - Animo tinggi terhadap mobil murah tidak pengaruhi penjualan mobil bekas di Surabaya. Bahkan pemilik showroom mobil bekas yakin penjualan mobil dengan segmen jual di bawah Rp 100 juta akan tetap laris manis.

Ribkah, salah satu pegawai mobil bekas di kawasan Kertajaya Indah mengaku sejauh ini masyarakat yang memilih mobil bekas juga masih belum yakin dengan ketahanan mesin serta kondisi mobil murah.


"Tidak berpengaruh sama sekali, karena masyarakat sekarang masih meraba-raba kondisi mobil murah itu sendiri. Sedangkan mobil bekas dengan harga yang sama. Masyarakat sudah merasa nyaman dan puas, karena sudah tahu ketahanan mobil bekas yang dipilihnya," ujarnya kepada detikFinance, Sabtu (21/9/2013).


Selain itu, kata Ribkah, mobil murah yang diluncurkan saat ini memiliki 3 silinder dengan kapasitas mesin 1.000 cc.


"Masyarakat membeli dengan kisaran harga Rp 70 juta-Rp 80 juta, mobil tidak dilengkapi apa-apa alias kosongan. Tidak ada AC, audio juga tidak maupun velg standar. Jika dengan mobil bekas dengan harga yang sama maupun spesifikasi mesin sama, masyarakat bisa mendapatkan kenyamanan," ungkapnya.


Ia mencontohkan, belum lama ini pihaknya berhasil menjual Hyundai Atoz 2002 dengan harga Rp 70 juta. Bahkan mobil Xenia dan Avanza juga tetap laku. "Jadi kita pelaku mobil bekas akan tetap optimis, mobil bekas masih menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin memiliki mobil," pungkasnya.


(ze/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!