Pengusaha Mobil Bekas Tak Khawatir Ada Program Mobil Murah

Jakarta - Keberadaan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car) tidak dikhawatirkan oleh para pengusaha mobil bekas. Penjualan unit mobil bekas tidak akan terganggu dengan adanya mobil murah ramah lingkungan.

"Minat pembeli mobil murah tidak akan terganggu dengan adanya mobil LCGC itu. Keberadaannya juga akan melengkapi penjualan unit mobil. Kenapa tidak terganggu? karena mempunyai market sendiri," ungkap Manajer Bursa Mobil Bekas WTC Mangga 2 Harjanto Kosasih kepada detikFinance, Sabtu (21/9/2013).


Para pembeli biasanya melihat spesifikasi mobil yang akan dibeli untuk digunakan. Menurut Harjanto, spesifikasi mobil LCGC jauh lebih rendah bila dibandingkan spesifikasi mobil bekas yang ia jual. Walaupun harga mobil LCGC jauh lebih murah dan baru.


"Biasanya pembeli melihat spesifikasi mobilnya. Kalau LCGC ini spesifikasinya cukup rendah bila dibandingkan mobil bekas yang kami jual. Contoh mobil LCGC Agya itu walaupun harganya Rp 75-90 juta/unit dan baru spesifikasinya kalah jauh dengan Toyota Yarris bekastahun 2012 dengan harga Rp 130 juta/unit. Orang akan lebih memilih beli Yarris," katanya.


Untuk jangka panjang menurutnya, bisnis mobil bekas tetap cerah dan tidak akan terganggu dengan keberadaan mobil LCGC.


"Jangka panjang tidak akan terganggu juga. Mobil bekas juga punya fasilitas kredit 5% juga kok, jadi nggak kalah sama yang baru," cetusnya.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!