Negeri K-Pop Sudah Lama Libatkan Swasta Dalam Pembangunan Infrastruktur

Jakarta - Pertemuan menteri keuangan se-Asia Pasifif (APEC Finance Minister Meeting) di Bali menjadikan infrastruktur sebagai isu utama. Para menteri tersebut nantinya akan membentuk Pusat Kerjasama Pemerintah Swasta (Public Private Partnership/PPP Center).

Menteri Keuangan Korea Selatan, Oh Seok Hyun, berbagai cerita soal negaranya yang menggunakan skema PPP sejak tahun 1994. Kala itu, menurutnya investasi menjadi kebutuhan penting bagi Korea Selatan.


"Sebenarnya kita menggunakan skema PPP sejak tahun 1994. Kita memiliki cerita panjang soal PPP. Ada banyak adalan penting ini mesti dilakukan," ungkapnya di Nusa Dua, Bali, Sabtu (21/9/2013)


Ia menuturkan tahun 1994, Korea Selatan harus melakukan efisiensi anggaran. Namun proyek pembangunan sangat dibutuhkan. Sehingga dibentuklah Kerjasama Pemerintah Swasta dengan nama public investment measurement center (PIMC)


"Pada waktu itu untuk efisiensi, dan karena ada constrain public financing jadi kami harus menggunakan dana swasta. Di Korea kami punya PPP center bernama public investment measurement center, namanya itu," ungkapnya.


Proses terpenting dalam skema PPP, menurutnya adalah terkait proyek itu sendiri. Kesiapan proyek mulai dari dokumen hinga proyeksi penyelesaian harus menjadi konsentrasi.


"Review, evaluate proyek, kemudian screen the project. Di proses itu kami bisa membuat PPP screening proses lebih efisien," sebutnya.Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!