Wall Street Melemah Setelah Cetak Rekor Tertinggi

New York - Pasar saham Wall Street terkena koreksi moderat setelah kemarin melesat dan menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P sempat menembus rekor intraday tertinggi.

Saham-saham yang kemarin sudah naik tinggi langsung jadi sasaran aksi ambil untung. Pergerakan saham-saham di bursa Paman Sam berada dalam rentang yang tidak terlalu lebar.


Banyak pelaku pasar yang awalnya mengira The Federal Reserve akan mengurangi stimulus, namun ternyata bank sentral mempertahanka nilai pembelian obligasi sebesar US$ 85 miliar per bulan.


Program stimulus tersebut sangat memanjakan pasar. Lihat saja Indeks S&P yang sudah melaju 20% sejak awal tahun berkat program stimulus tersebut.


"Ini sudah bisa ditebak, di situasi seperti apapun, setelah naik tinggi pasar pasti akan turun," kata Keith Bliss, senior vice-president dari Cuttone & Co di New York, dikutip Reuters, Jumat (20/9/2013).


Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones terpangkas 40,39 poin (0,26%) ke level 15.636,55, Indeks S&P 500 kehilangan 3,18 poin (0,18%) ke level 1.722,34 dan Indeks Komposit Nasdaq bertambah 5,743 poin (0,15%) ke level 3.789,384.


Indeks S&P sempat menembus level 1.729,86 yaitu rekor intraday tertingginya sepanjang masa. Sedangkan Dow Jones sudah cetak rekor kemarin dan Nasdaq mendekati posisi tertingginya dalam 13 tahun terakhir.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!