Ini Kisah Malaysia Memindahkan Pusat Pemerintahan ke Putrajaya

Nusa Dua - Keputusan pemerintah Malaysia memindahkan pusat pemerintahannya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya menjadi model yang sukses. Kini, pemerintah Indonesia juga sedang berencana memindahkan pusat pemerintahan atau bahkan ibu kota dari Jakarta.

Menteri Keuangan (Menkeu) II Malaysia Ahmad Husni Handzalah berbagi cerita sukses saat negaranya melakukan hal tersebut 12 tahun yang silam. Ia menuturkan, permasalahan Indonesia dan Malaysia itu hampir sama yaitu kemacetan yang semakin parah.


"Kenapa kami harus pindah? Karena ketika di Kuala Lumpur, kantor-kantor kementerian berada pada lokasi yang berbeda dan ketika kami ingin melakukan rapat kami terkendala dengan macet," ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Minggu (22/9/2013)


Pada waktu itu, kondisi kemacetan di Kuala Lumpur sebagai ibu kota Malaysia tak bisa terhindarkan lagi. Mengingat kota ini sebagai pusat pertumbuhan dari Malaysia.


"Kita memutuskan untuk menyediakan area baru pusat pemerintahan, yaitu Putrajaya," sebutnya.


Dalam waktu yang tidak cukup lama, Putrajaya disulap sedemikian rupa. Mulai dari infrastuktur jalan hingga pembangunan gedung-gedung baru. Semua kantor pemerintahan dipindahkan, kecuali Kementerian Perdagangan dan Investasi. Sebab, menurutnya area pusat perdagangan masih di sekitar Kuala Lumpur.


"Ada kementerian yang berada di luar Putrajaya dan masih berada di Kuala Lumpur. Adalah kementerian perdagangan dan investasi. Karena kementerian ini harus mengawasi area komersial dan perdagangan," katanya.Next


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!