Pemerintah Bangun 'Busway Laut' Untuk Tekan Biaya Logistik

Jakarta - Pemerintah sedang menyusun sistem pengaturan lalu lintas dan infrastruktur pelabuhan yang efisien. Biaya logistik melalui pelabuhan laut Indonesia dinilai masih mahal.

Konsep ini akan menggandeng BUMN operator pelabuhan seperti PT Pelindo I, II, III dan IV. Nantinya akan dibangun sistem pelayaran atau angkutan barang dari titik ke titik bernama 'Pendulum Nusantara'


Sistem angkutan ini menyerupai angkutan dan jalur busway di darat. Kapal akan berangkat dari satu pelabuhan ke pelabuhan secara berkala layaknya busway yang memiliki berbagai koridor yang terhubung.


"Pendulum Nusantara seperti di darat kita ada busway kita berlakukan di laut di dalam perspektif infrastuktur terminal peti kemas Belawan, Priok, Surabaya, Batam, Makassar, Bitung, Sorong semua sudah siap. Tinggal kapal," ucap Direktur Personalia dan Umum PT Pelindo IV, Pasoroan Herman Harianja di acara diskusi Sistem Logistik Nasional di PPM Menteng, Jakarta, Jumat (20/9/2013).


Menurutnya dengan pengembangan Pendulum Nusantara ini, biaya logistik untuk pengiriman barang melalui jalur laut berkurang drastis.


"Angkut 1 kontainer Jakarta-Surabaya-Papua sebelum 2 tahun lalu sekali angkut Rp 21 juta. Terus kita lakukan Perbaikan hub infranstruktur dan soft infrastruktur, reguler jadi Rp 16 juta. Kalau ada kapal reguler (pendulum) bisa Rp 5 juga bahkan Rp 3 juta," jelasnya.


Untuk mendukung sistem 'busway laut' ini, diperlukan penataan kawasan industri dan penyediaan kapal. Hal ini perlu dilakukan agar para eksportir atau pengusaha nasional tertarik menggunakan sistem Pendulum Nusantara ini.Next


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!