Chairul Tanjung: Hemat BBM, Mobil Listrik Harus Dikembangkan

Jakarta - Solusi penghematan BBM saat ini yang paling tepat adalah pengembangan mobil listrik. Selain ramah lingkungan atau minim polusi, anggaran subsidi BBM bisa ditekan bila pemerintah serius mengembangkan mobil listrik.

"Amerika temukan mobil listrik yang mampu sekali charge bisa jalan 320 km. Ini penemuan luar biasa. Kalau ini isa dibuat 10 tahun ke depan. Mobil-mobil listrik beredar di jalan. Ini bisa bebas subsidi BBM," ucap Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung di Menara Bank Mega seperti dikutip Kamis (19/9/2013).


Menurut pria yang akrab disapa CT ini, anggaran subsidi BBMlebih tepat dialihkan ke pengembangan dan produksi mobil listrik nasional. CT mengakui, Indonesia sanggup mengembangkan dan memproduksi mobil jenis listrik sendiri.


"Kita bisa. Sekarang belum ada aturan mobil listrik. Mobil listrik harus dikembangkan. Ini bisa kurangi konsumsi BBM, impor rendah, rupiah kuat," jelasnya.


Dalam kesempatan itu, CT juga menanggapi soal aturan mobil murah yang baru saja dikeluarkan oleh pemerintah. Mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) ini, dinilai CT seperti 2 sisi mata uang.


Di satu sisi jumlah kendaraan di jalanan ibu kota semakin banyak, namun di sisi lain sanggup mengurangi konsumsi BBM karena desain mesin yang irit bahan bakar.


"Ini ada 2 sisi. 1 sisi LCGC akan bertambah mobil di jalan. Tentu dengan bertambah mobil, akan bertambah konsumsi BBM. Tapi konsumsi BBM-nya jauh lebih kecil dibandingkan konsumsi BBM biasa. Kalau LCGC bisa menggantikan mobil yang boros akan terjadi pengurangan konsumsi BBM tapi kalau justru menambah konsumsi BBM, ini menambah subsidi," terangnya.


Seperti diketahui, saat ini aturan mobil murah di Indonesia menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Kondisi berbeda terjadi di China yang justru memberikan subsidi untuk pembeli mobil listrik hingga US$ 9.800 atau Rp 98 juta per unit. Kebijakan ini dilakukan pemerintah China untuk mengurangi polusi di negaranya.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!