Krisis Listrik di Sumatera Utara, Bos PLN Imbau Warga Tak Anarkis

Jakarta - Dirut PT PLN (Persero) Nur Pamudji berharap situasi krisis listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya tak membuat warga bertinda anarkis seperti yang pernah terjadi di Tarakan, Kalimantan Timur.

Beberapa bulan lalu masyarakat di Tarakan sempat bertindak anarkis karena marah akibat seringnya pemadaman listrik bergilir di wilayahnya.


"Di Tarakan dulu terjadi tindakan anarkis masyarakat karena di Tarakan PLTG-nya tidak mendapatkan pasokan gas," ucap Nur ditemui di Kantor Pusat PLN, Kamis (19/9/2013).


Nur berharap masyarakat di Sumatera Utara dan Aceh bisa menahan diri. Ia menegaskan PLN tak tinggal diam terhadap masalah krisis listrik, dan bekerja keras mengatasi masalah di Sumatera dan sebagian wilayah Aceh.


"Saya berharap masyarakat di sana tidak bersikap anarkis seperti itu. Kami mohon dengan kerendahan hati agar masyarakat di sana bisa memahami situasi ini karena ini (pemadaman) sangat terpaksa kami lakukan," tegasnya.


Nur menjanjikan pemadaman listrik bergilir di Sumatera Utara dan sebagian wiayah Aceh akan berakhir awal November 2013. "Awal November krisis ini akan berakhir, kami berusaha makin hari kondisi ini makin baik," ucapnya.


Seperti diketahui beberapa wilayah di Sumatera harus mengalami beberapa kali pemadaman listrik dalam sehari, kondisi ini karena PLN mengalami defisit pasokan listrik karena adanya perbaikan atau perawatan pembangkit listrik dan terlambatnya proyek pembangunan pembangkit yang dilakukan oleh kontraktor.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!