The Fed Plin-Plan Soal Stimulus, Wall Street Jatuh Lagi

New York - Wall Street terkena koreksi setelah beredar kabar bahwa The Federal Reserve berniat mengurangi stimulus. Padahal sebelumnya bank sentral itu sudah menyatakan akan mempertahankan program stimulusnya.

Meski menutup akhir pekan dengan melemah, tapi indeks-indeks utama di bursa Paman Sam itu berhasil menguat dalam sepekan ini. Dow Jones naik 0,6%, Indeks S&P bertambah 1,3%, dan Nasdaq melaju 1,4%.


Baru Rabu lalu The Fed mengumumkan tidak akan mencabut program stimulus pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan. Pelaku pasar tadinya memprediksi stimulus ini akan dikurangi menjadi US$ 75 per bulan.


Namun, Deputi Gubernur Bank The Fed Negara Bagian St. Louis, James Bullard, saat diawancarai Bloomberg TV, mengatakan bank sentral akan mulai mengurangi stimulus mulai Oktober mendatang.


Akan tetapi, Deputi Gubernur Bank The Fed Negara Bagian Kansas City, Esther George, mengkritik komentar koleganya tersebut karena menurutnya tidak ada kesepakatan seperti itu di The Fed. Hal ini langsung membuat pelaku pasar kebingungan.


"Melihat mereka (The Fed) tidak kompak, pasar sudah terlalu percaya dengan ini. Mereka (The Fed) cepat atau lambat pasti akan mulai melakukan pengurangan stimulus," kata Stephen Massocca, managing director dari Wedbush Equity Management LLC di San Francisco, dikutip dari Reuters, Sabtu (21/9/2013).


Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat Indeks Dow Jones jatuh 185,46 poin (1,19%) ke level 15.451,09, Indeks S&P 500 kehilangan 12,42 poin (0,72%) ke level 1.709,92 dan Indeks Komposit Nasdaq melemah 14,656 poin (0,39%) ke level 3.774,728.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!