Dirut PLN: Maaf, Pemadaman Bergilir di Sumatera Sangat Terpaksa Dilakukan

Jakarta - Pihak PLN meminta maaf kepada masyarakat di Sumatera karena seringnya pemadaman listrik bergilir dilakukan. Pemadaman bergilir terpaksa dilakukan oleh PLN.

Permintaan maaf ini dilontarkan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji. "Kami mohon maaf kepada pelanggan kami, kejadian ini (pemadaman bergilir) betul-betul terpaksa dilakukan karena untuk mengamankan mesin pembangkit listrik," ucap Nur Pamudji saat ditemui di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (19/9/2013).


Pemadaman listrik di Sumatera Utara dan sebagian wilayah Aceh harus dilakukan PLN, karena bila pembangkit ini terus dioperasikan, maka kerusakannya akan makin parah. Belum lagi, kerugian yang diderita akan semakin besar pula, tidak hanya bagi PLN tapi juga bagi masyarakat.


"Ada dua pembangkit yang harus dilakukan pemeliharaan, selesainya pemeliharaan tersebut memakan waktu selama 65 hari, saat ini spare part sudah datang," ungkap Nur.


Sebetulnya kondisi ini sudah dibertahukan ke Gubernur Sumatera Utara. PLN akan sangat terpaksa melakukan pemadaman bergilir, karena harus melakukan pemeliharaan pembangkit yang sudah sekian lama terus beroperasi.


"Kondisi tersebut diperparah dengan terlambatnya pembangunan beberapa pembangkit listrik, karena kontraktor tidak dapat memenuhi komitmennya dengan waktu yang telah dijadwalkan," kata Nur.


Untuk menghadapi situasi krisis pasokan listrik tersebut, kata Nur, PLN mengupayakan mendatangkan genset secepat mungkin, dan segera bisa memasok listrik ke masyarakat.


"Kita sedang berupaya secepatnya mendatangkan diesel (genset) untuk segera memasok listrik sambil menunggu penyelesaian perawatan pembangkit listrik PLN," ujar Nur.


Nur menargetkan, awal November kondisi krisis listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya akan segera berakhir.


"Awal November krisis listrik akan berakhir, saat ini PLN berupaya sebaik mungkin agar kondisi pemadaman yang terpaksa harus dilakukan PLN dapat dikurangi sedikit demi sedikit," kata Nur.


(rrd/dnl)