Ini Saran Anggota DPR Kepada Mentan Suswono untuk Genjot Produksi Kedelai

Jakarta - Pihak DPR-RI ikut sumbang pikiran soal rendahnya produksi kedelai lokal sehingga Indonesia harus bergantung dengan kedelai impor. Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Herman Khaeron memberikan masukan kepada pemerintah khususnya Menteri Pertanian (Mentan) Suswono untuk meningkatkan produksi kedelai lokal.

Ada beberapa cara sederhana yang dapat ditempuh terutama mengenai keterbatasan lahan. "Upaya untuk mengatasi kesulitan lahan itu ada. Lakukan mekanisme tanaman sela yang sudah kami bilang beberapa kali kepada Kementan," ungkap Herman Khaeron kepada detikFinance, Minggu (22/9/2013).


Pengertian dari tanaman sela adalah lahan padi yang tidak terpakai saat musim kemarau bisa dialihkan untuk ditanami tanaman kedelai. Tanaman kedelai adalah salah satu tanaman sensitif yang tidak dapat ditanam saat musim hujan.


"Kan banyak tanaman sela kita, lahan padi yang kemarau tidak terpakai, mulai ditanami kedelai. Itu sudah kita beri masukan beberapa kali kepada Kementan," imbuhnya.


Terkait luasan lahan, sampai saat ini, lahan kedelai yang dimiliki Indonesia hanya 570 ribu hektar. Jumlah ini menurutnya masih kurang banyak apalagi untuk bisa berswasembada kedelai.


"Masih kurang setidaknya 1 juta hektar untuk masa tanam satu kali setahun atau 500 ribu hektar untuk masa tanam 2 kali setahun. Jika ini terpenuhi maksmal kita bisa menambah potensi produksi kedelai lokal hingga 20% per tahun. Jika ini dilakukan maka ketergantungan impor kita pada kedelai bisa dikurangi," tandasnya.


Seperti diketahui kebutuhan kedelai di Indonesia mencapai 2,5 juta ton per tahun sedangkan hanya 700-800 ribu dari dalam negeri. Sisanya, Indonesia rutin melakukan impor setiap tahun.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!