Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, empat hal yang dibahas adalah bagaimana cara mengurangi defisit neraca berjalan, inflasi, harga minyak mentah yang realistis, dan investasi.
"Ini rapat rutin dan fungsi koordinasi yang dilakukan BI. Kita targetkan dan evaluasi 4 pokok dalam pembahasan ini yaitu mengurangi defisit neraca berjalan, inflasi, harga minyak mentah yang realistis, dan investasi," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui usai Rakor di Gedung BI, Jl. MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Menurutnya, empat paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah cukup efektif dalam 'menangkal' keterpurukan kondisi perekonomian di Indonesia.
"Kita evaluasi paket kebijakan baik yang dikeluarkan BI maupun pemerintah dan kita melihat ada efektivitas dan jalan, kita lihat apakah ada hambatan, ini semua kita bahas," kata Hatta.
Lebih jauh Hatta menjelaskan, secara keseluruhan upaya-upaya pemerintah yang utama adalah mempercepat investasi yang sudah ada di depan mata kita," terangnya.
Hatta menyebutkan, pemerintah juga akan berusaha untuk bisa menekan angka impor.
"Dari situ kita optimistis defisit neraca perdagangan akan membaik terlihat juga dari pertumbuhan konsumsi BBM kita atau impor BBM turun dan bagaimana mengurangi ketergantungan impor," ujarnya.
Di sisi non migas seperti impor barang-barang elektronik, Hatta mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk sama-sama mencari solusinya.
"Itu sedang dibahas Menkeu, Mendag dan Menperin. Foxconn dari Taiwan sudah komit akan masuk, sekarang persoalannya bukan lagi pada insentif tapi waktunya. Yang lain misalnya investasi di pembangkit listrik Batang 2 x 1.000 MW. Itu total investasi lebih dari US$ 3,5 miliar kita percepat hambatannya. Dalam waktu dekat DNI (daftar negatif investasi) akan segera dirilis target paling lambat Oktober, jadi September harus tuntas kalau selesai sudah kita dorong untuk diproses ke Presiden," paparnya.
(drk/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
