OSO Securities: IHSG Masih Akan Melemah

Jakarta - Awal pekan ini IHSG melanjutkan penurunannya yaitu sebesar 2.43% ke level 4,316.18 atau turun sebanyak 107.54 poin seiring dengan bursa Global yang mengalami pelemahan. Investor global maupun domestik dilanda kekhawatiran mengenai batas utang AS (debt ceiling) yang berjalan alot. Di samping itu, dari dalam negeri, investor juga mengantisipasi keluarnya data inflasi September 2013 dan neraca perdagangan Indonesia yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini. Dana asing yang keluar dari bursa saham pada perdagangan kemarin sebesar Rp. 806 miliar.

Awal pekan bursa AS kembali mengalami tekanan. Indeks Dow Jones turun 0,84% ke 15.129,67, Indeks S&P turun 0,60% menjadi 1.681,55 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami pelemahan sebesar 0,27% ke 3.771,48. Kekuatiran shutdown di pemerintahan AS masih membayangi bursa AS serta data manufatur versi HSBC China yang di bawah ekpektasi menambah sentimen negatif. Hasil voting semalam menghasilkan suara 54-46 untuk menolak tuntutan dari senat Republik yang meminta perpanjangan waktu untuk pembahasan anggaran AS untuk menghindari shutdown. Untuk keluar dari masalah ini, Kongres harus menyetujui meningkatkan batas pinjaman federal menjadi US$16,7 triliun. Target pemerintah AS akan tercapai pada 17 Oktober mendatang. Jika Capitol Hill gagal maka AS bisa berpotensi gagal bayar utang.

Hari ini kami perkirakan IHSG masih akan bergerak melemah. Investor masih menanti data inflasi dan neraca perdagangan yang akan rilis hari ini dan diharapkan sesuai dengan ekpektasi. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk two black crows dan berada di area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4264-4444 resistance.

(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!