Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowati mengatakan, jumlah utang luar negeri perusahaan swasta mencapai US$ 133,938 miliar atau sekitar Rp 1.553,68 triliun.
Sementara sisanya sebesar US$ 125,6 miliar atau adalah utang pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
Dalam rinciannya, Hendy mengatakan, utang luar negeri swasta dalam jangka panjang mencapai US$ 95,419 miliar dan jangka pendek US$ 38,519 miliar. Sedangkan utang pemerintah jangka panjang US$ 118,304 miliar dan utang jangka pendek US$ 7,2 miliar.
"Utang itu banyak yang jangka panjang, baik pemerintah maupun swasta yaitu totalnya 82,3%," sebut Hendy di Gedung BI, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Hendy menjelaskan, utang jangka pendek merupakan utang dengan jangka waktu di bawah 1 tahun. Kemudian jangka panjang adalah yang di atas 1 tahun. Dilihat secara rata-rata, jangka waktu utang luar negeri swasta adalah 3 tahun.
"Secara rata-rata utang itu selama 3 tahun. Itu artinya masih aman," ucapnya.
Sementara dari kelompok peminjam, perusahaan swasta yang paling besar memiliki utang luar negeri adalah oleh perusahaan non bank dengan catatan US$ 111,6 miliar atau 83,3% dari total utang swasta.
Sedangkan utang perbankan tercatat US$ 22,2 miliar dengan rincian utang jangka panjang US$ 7,66 miliar dan jangka pendek US$ 14,64 miliar. "Dari kelompok peminjam itu kebanyakan adalah perusahaan non bank," jawabnya.
(mkl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!