Utang Luar Negeri Perusahaan Swasta RI Capai Rp 1.553 Triliun

Jakarta - Secara total, utang luar negeri Indonesia per Juli 2013 mencapai US$ 259,54 miliar atau sekitar Rp 3.010,6 triliun. Ini total utang luar negeri pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan swasta. Terbesar adalah utang luar negeri swasta.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowati mengatakan, jumlah utang luar negeri perusahaan swasta mencapai US$ 133,938 miliar atau sekitar Rp 1.553,68 triliun.


Sementara sisanya sebesar US$ 125,6 miliar atau adalah utang pemerintah dan Bank Indonesia (BI).


Dalam rinciannya, Hendy mengatakan, utang luar negeri swasta dalam jangka panjang mencapai US$ 95,419 miliar dan jangka pendek US$ 38,519 miliar. Sedangkan utang pemerintah jangka panjang US$ 118,304 miliar dan utang jangka pendek US$ 7,2 miliar.


"Utang itu banyak yang jangka panjang, baik pemerintah maupun swasta yaitu totalnya 82,3%," sebut Hendy di Gedung BI, Jakarta, Selasa (24/9/2013).


Hendy menjelaskan, utang jangka pendek merupakan utang dengan jangka waktu di bawah 1 tahun. Kemudian jangka panjang adalah yang di atas 1 tahun. Dilihat secara rata-rata, jangka waktu utang luar negeri swasta adalah 3 tahun.


"Secara rata-rata utang itu selama 3 tahun. Itu artinya masih aman," ucapnya.


Sementara dari kelompok peminjam, perusahaan swasta yang paling besar memiliki utang luar negeri adalah oleh perusahaan non bank dengan catatan US$ 111,6 miliar atau 83,3% dari total utang swasta.


Sedangkan utang perbankan tercatat US$ 22,2 miliar dengan rincian utang jangka panjang US$ 7,66 miliar dan jangka pendek US$ 14,64 miliar. "Dari kelompok peminjam itu kebanyakan adalah perusahaan non bank," jawabnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!