Erdikha Sekuritas: IHSG Terbantu Sentimen Global

Jakarta - Data dan Kondisi ekonomi terakhir yang menyebabkan indeks kepercayaan konsumer di Amerika menurun tajam pada Oktober 2013 diyakini akan menjadi faktor yang kuat bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan stimulusnya. Keadaan ini membuat Wall Street dan bursa-bursa Eropa ditutup menguat dengan Dow Jones kembali mengukir rekor tertinggi sepanjang masa di level 15.680,35. Demikian pula dengan S&P500 kembali membuat rekor. Sedangkan DAX Jerman membuat sejarah baru dimana untuk pertama-kalinya melewati angka 9.000.

Sementara itu Bursa Efek Indonesia gagal melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa kemarin akibat tekanan jual dan aksi profit taking di saham-saham unggulan. IHSG turun sebesar -27,77 poin (-0,60%), terutama akibat penurunan saham-saham di sektor Perbankan (-1,17%), Consumer (-1,10%) Properti (-0,98%) dan Pertambangan (-0,97%). Sedang dua sektor yang masih bertahan adalah Infrastruktur yang naik (+0,72%) dan Industri dasar yang menguat tipis (+0,14%). Nilai Transaksi tercatat tipis sebesar Rp.4,5 Triliun dengan investor asing membukukan net sell sebesar Rp.255 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.076 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.


Setelah penurunan kemarin, hari ini Bursa Indonesia diperkirakan akan berpeluang kembali bermain di area positif. Kendati sebagian saham sudah berada di area overbought, namun faktor optimisme terhadap kelanjutan stimulus The Fed bisa jadi katalis yang ditunggu sebagian investor untuk mengambil keputusan. IHSG diperkirakan akan bergerak di sekitar 4.540 - 4.630.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!