Merpati Sudah Kritis, Kecuali Restrukturisasi Utang

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan kondisi keuangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) sudah sangat parah. Jalan satu-satunya hanya merestrukturisasi utang dengan mengkonversinya menjadi saham.

Pasalnya berbagai solusi penyelematan Merpati sudah ditempuh. Termasuk mengganti direktur utama sebanyak 3 kali. Namun kondisi keuangan Merpati tidak banyak berubah.


"Ini sulit karena utang banyak. Saya hari ini sampaikan ke Menkeu. Nggak ada jalan selamatkan Merpati kecuali restruktisaisi utang. Itu saya perjuangkan kalau minta PMN nggak," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (1/11/2013).


Dahlan telah bertemu dengan perwakilan pilot Merpati pagi tadi. Pasca pertemuan itu, Dahlan melangsungkan pertemuan dengan Menteri Keuangan Chatib Basri siang hari.


Dahlan menjelaskan tentang kondisi Merpati termasuk program restrukturisasi utang di hadapan mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut.


"Tadi saya konsultasi ke Menkeu. Ini sudah kritis kecuali restruktusiasi utang. Kalau Menkeu setuju utang jadi saham. Merpati bersih dari utang besar. Setelah bersih bisa cari dana untuk hidupkan Merpati," jelasnya.


Pertemuan pun selesai, namun izin program restrukturisasi Merpati masih dibahas di Kementerian Keuangan. Dahlan pun meminta jajaran Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Wahyu Hidayat untuk mengikuti persetujuan di level Kemenkeu. Setelah itu dilakukan pertemuan dengan kreditur Merpati.


"Saya minta deputi untuk kerja keras nongkrong di Kemenkeu bantu Merpati," tegasnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!