Seperti dikutip dari laporan keuangan perseroan, Kamis (30/10/2013), pendapatan bunga pada periode Januari-September 2013 mencapai Rp 4,36 triliun atau naik 15,96% dari Rp 3,76 triliun.
Sementara pendapatan operasional lainnya mencapai Rp 572 miliar atau naik 18,92% Rp 481 miliar. Ini membuat laba sebelum pajak Rp 954 miliar atau tumbuh 19,98% dari Rp 795,1 miliar.
Dari sisi kredit, hingga triwulan III-2013 mencapai Rp 49,18 triliun atau tumbuh 16,76% dari Rp 42,12 triliun. Dari total kredit, porsi terbesar adalah kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan penyaluran kredit Rp 16,79 triliun naik 16,45% dari tahun sebelumnya Rp 14,42 triliun.
Porsi kedua terbesar segmen komersial Rp 15,33 triliun atau turun tipis 4,91% dari tahun sebelumnya Rp 16,12 triliun, kredit bulog pada triwulan III-2013 mencapai Rp 7,74 triliun tumbuh 51,06% dari tahun sebelumnya Rp 5,12 triliun.
Kontribusi berikutnya adalah kredit konsumsi tumbuh terbesar 71,81% menjadi Rp 6,34 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,69 triliun. Sedangkan kredit mikro Rp 2,97 triliun atau tumbuh 7,76% dari tahun lalu Rp 2,76 triliun.
Dari sisi Dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir September 2013 mencapai Rp 56,03 triliun atau naik 11,26% dari Rp 50,36 triliun. Dari total DPK, kontribusi Giro tumbuh 8,94% menjadi Rp 9,08 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 8,33 triliun. Tabungan tumbuh 14,51% menjadi Rp 13,18 triliun dari posisi tahun lalu Rp 11,51 triliun.
Adapun deposito selaku kontributor terbesar DPK, tumbuh 10,66% menjadi Rp 33,76 triliun dari posisi tahun lalu Rp 30,51 triliun.
Dari rasio keuangan, loan deposit ratio (LDR) berada di level 87,28% naik dari 82,63%. Tingkat kecukupan modal (CAR) mencapai 15,38% dari 16,25%.
Angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net sebesar 1,63% turun dari 2,01%. Net interest margin (NIM) mencapai 3,74% dari 4,52%. Adapun BOPO 81,19% dari 80,73%.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!