OJK: Pasar Modal RI Termasuk Paling Tua di Asia

Nusa Dua -Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan perjalanan pasar modal di Indonesia termasuk yang tertua di Asia. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan pasar modal Indonesia kini sudah menginjak usia 36 tahun.

"Pasar modal kita sudah 36 tahun dan termasuk paling tua di Asia. 36 tahun diaktifkannya kembali. Dibandingkan dengan pasar modal di ASEAN kita tidak merasa jauh ketinggalan malah bisa berkompetisi dengan baik,” kata Muliaman saat acara Workshop Wartawan Pasar Modal 2013 dengan tema ‘Pasar Modal Syariah,’ di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (3/11/2013).


Ia menjelaskan, dengan semakin tuanya pasar modal di Indonesia, pihaknya berusaha untuk menjadikan pasar modal menjadi sumber pembiayaan jangka panjang. “Cita-cita pasar modal kita bisa menjadi sumber pembiayaan jangka panjang yang efisien dan kredibel. Kita juga akan melakukan pengembangan pasar modal syariah sebagai pilar perekonomian nasional yang berdaya saing," ujarnya.


Saat ini, kata Muliaman, pembiayaan jangka panjang masih didominasi perbankan yang hampir mencapai 60%. Sementara di pasar modal masih sangat minim. Nantinya, dengan terus melakukan peningkatan-peningkatan diharapkan pasar modal menjadi bidikan sumber pembiayaan jangka penjang.


“Di Indonesia industri keuangannya bank yang dominan hampir 60%, artinya peranan perbankan masih dominan dan rasanya pembiayaan proyek-proyek jangka panjang dibiayai dari perbankan,” terangnya.


Muliaman membandingkan, Amerika Serikat (AS) dan Eropa porsi pembiayaan jangka panjang justru didominasi dari pasar modal. Aset perbankan jauh lebih lambat dari pertumbuhan kapitalisasi pasar modal.


“Contoh di Amerika pertumbuhan aset perbankan jauh lebih lambat dari pertumbuhan kapitalisasi pasar modal, di Eropa juga begitu. Negara-negara maju itu share pembiayaan pasar modal semakin hari semakin besar,” katanya.


Untuk mendukung itu, Indonesia kembali mengaktifkan keanggotaannya di International Organization of Securities Commision (IOSCO). IOSCO ini menjadi acuan pengaturan pasar modal global, seperti halnya Basel Committe untuk sektor perbankan.


IOSCO kembali mencanangkan untuk menjadikan pasar modal sebagai sumber penbiayaan jangka panjang, tidak hanya buat usaha besar tetapi juga untuk perusahaan kecil dan menengah. Hal itu sejalan dengan keinginan OJK. Pihaknya punya target dalam 5 tahun ke depan pasar modal Indonesia akan semakin menarik bagi investor.


“Saya juga akan berbicara dengan gubernur-gubernur kepala daerah, nasabah-nasabah besar yang pendanaannya bergantung pada kredit bank, sekarang supaya didorong ke pasar modal. Memperkuat basic domestik kita baik individu maupun institusional. Dalam 5 tahun ke depan memiliki pendalaman pasar modal yang memadai,” kata Muliaman.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!