Pertamina Desak INTI Percepat Pemasangan Alat Pengendali BBM Subsidi

Jakarta -PT Pertamina (Persero) meminta PT INTI (Persero) agar mempercepat program pemasangan Radio Frequency Identification (RFID). Alasannya pemasangan alat pengendali BBM subsidi secara massal sampai saat ini masih molor.

"Kami minta PT INTI lebih mempercepat program pemasangan RFID terutama secara massal, saat ini baru dilakukan di daerah sekitar Jakarta saja, belum di daerah lain," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dihubungi, Minggu (3/11/2013).


Ali mengungkapkan walau program ini dianggap masih molor namun Pertamina mengharapkan program ini selesai sesuai target yang ditentukan yakni Juli 2014. Artinya pada saat itu 100 juta kendaraan dan 92.000 nozel SPBU di seluruh Indonesia sudah terpasang RFID.


"Tapi walau terkesan lambat, program ini selesai Juli 2014, artinya sesuai target," katanya.


Ali mengakui lambannya program pemasangan RFID ini karena kesulitan INTI untuk melakukan pengadaan alat RFID yang berasal dari impor.


"Kami mengerti saat ini INTI sedang kesulitan mendatangkan barang, karena hampir seluruhnya impor dan saat ini dolar masih tinggi," ucapnya.


Saat ini PT INTI sendiri sedang meminta kepada Pertamina untuk melakukan perubahan (revisi) kontrak akibat nilai rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat.


"Karena INTI beli barangnya impor semua tentunya pakai dolar, sementara Pertamina membayarnya dengan rupiah, sesuai penyaluran BBM subsidi yang melalui sistem RFID. Tapi kami masih bicarakan, masih menunggu hitungan BPKP (Badan Pengawas Keuangan Keuangan dan Pembangunan) lagi," ucapnya.


Seperti diketahui perkiraan biaya investasi sistem RFID ini mencapai Rp 800 miliar per tahun. Pertamina akan mengembalikan investasi tersebut kepada PT INTI melalui penyaluran BBM yang dilakukan dengan sistem RFID dengan Rp 18 per liter.


Apabila nantinya pemerintah menetapkan pembatasan konsumsi BBM subsidi, maka sistem RFID ini akan menggunakan smartcard. Apabila ditambah smartcard maka Pertamina akan menambah pembayaran menjadi Rp 20.47 per liter kepada PT INTI.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!