Tidak Adil, Bank Asal Indonesia Sulit Buka Cabang di Singapura dan Malaysia

Jakarta -Sampai saat ini bank asal Indonesia masih sulit membuka cabangnya di negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini diakui oleh PT Bank Mandiri Tbk, yang tak kunjung dapat izin.

"Kami kaget karena ada berita di Malaysia bahwa Bank Mandiri mundur mendirikan cabang di Malaysia. Itu tidak benar. Padahal kami ingin sekali punya cabang di Malaysia," jelas Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury dalam acara gathering bersama sejumlah redaktur media di Hard Rock Cafe, Pacific Place, Jakarta, Kamis (31/10/2013).


Pada kesempatan yang sama, Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri Heri Gunardi yang mengurusi masalah kantor cabang mengatakan, Bank Mandiri saat ini mempunyai 1.800 cabang dari Sabang sampai Merauke, namun masih sulit punya kantor cabang di luar negeri.


"Kami melihat potensi di negara-negara ASEAN," kata Heri.


Dia mengatakan, saat ini ASEAN adalah salah satu pasar perbankan incaran Bank Mandiri. Alasannya, saat ini PDB ASEAN cukup besar, yakni US$ 2,2 triliun. Bahkan negara-negara di AS dan Eropa juga melihat ASEAN cukup menggiurkan pertumbuhan sektor perbankan, dan juga marjin keuntungannya.


Belum lagi dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN di 2015. Sektor perbankan Indonesia harus kuat di wilayah ini, dan Indonesia pasti jadi incaran bank-bank asing karena 40% PDB di ASEAN dikuasai Indonesia, demikian juga dengan populasi penduduk terbanyak di ASEAN adalah Indonesia.


Pada kesempatan itu, Heri menuturkan, perbankan di kawasan ASEAN telah memiliki jaringan yang cukup kuat di luar negara asalnya, seperti Maybank dan UOB yang beroperasi di hampir 20 negara, bahkan bank-bank tersebut memiliki jaringan di Indonesia hingga 60% dari total jaringan yang dimilikinya. Next


(dnl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!