4 Cara Pengiriman Sapi Hidup yang Kejam di Indonesia


http://us.images.detik.com/content/2013/11/11/4/sapi4.jpg ilustrasi

Jakarta - Distribusi atau pengiriman sapi hidup dari sentra produksi ke daerah tujuan di Indonesia dianggap sangat buruk atau tak memperhatikan animal welfare alias kesejahteraan hewan.

Akibat praktik-praktik tersebut membuat bobot sapi hidup menyusut hingga 30% lebih ketika sampai tujuan. Hal ini berlawanan dengan penanganan pengiriman sapi impor dari Australia yang jauh lebih baik sehingga bobot sapi impor bertambah 10% ketika sampai di daerah tujuan.


Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro setidaknya ada 4 cara keji saat mendistribusikan sapi hidup di Indonesia yang membuat berat badan sapi turun drastis ketika sampai tempat penggemukan atau pemotongan.


"Cara distribusi sapi kita dari daerah yang memiliki sapi banyak seperti NTT, NTB, Jatim dan ada juga dari Papua yang ke daerah pasar seperti Jabodetabek masih belum baik, bahkan terlihat kejam," kata Syukur ketika ditemui di kantornya, seperti dikutip Senin (11/11/2013).


Berikut ini cara-cara kejam tersebut, antaralain: