Ada Pertemuan WTO di Nusa Dua, 10.000 Orang Bakal Datang ke Bali

Jakarta -Pemerintah sedang menyiapkan diri sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 dalam forum World Trade Organization (WTO) atau organisasi perdagangan dunia 3-6 Desember 2013 di Nusa Dua, Bali.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai wakil pemerintah yang menangani langsung soal WTO punya target terkait ajang ini. Selain itu, pertemuan ini akan mendorong tingkat kunjungan ke Bali.


"Indonesia akan berusaha benar-benar agar WTO di Bali bisa sukses, tujuannya adalah menjaga atau mengembalikan kepercayaan dunia kepada sistem WTO, caranya harus ada hasil, ini suatu kritikal agar bisa menghasilkan Bali package," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/11/2013).


Pasalnya, kata Bayu, pertemuan para menteri ini dinilai selalu gagal dalam menghasilkan kesepakatan-kesepakatan perdagangan antara negara maju dan berkembang. Hasilnya kerjasama perdagangan saat ini hanya mengkerucut pada perdagangan regional dan bilateral, karena sulitnya mencapai kesepakatan di level anggota WTO.


"KTM ke-9 ini adalah sebuah rangkaian pertemuan-pertemuan para menteri, ini menjadi perhatian, dulu KTM ke-3 gagal karena demo besar-besaran, KTM ke-4 di Doha tahun 2001, setelah 12 tahun tidak banyak kemajuan, sehingga orang muai berkurang kepercayaannya terhadap WTO, ini yang ingin kami perjuangkan kembali," terangnya.


Untuk itu, Kemendag akan memperjuangkan 3 komponen dalam agenda WTO mendatang yaitu perundingan bidang pertanian, fasilitasi perdagangan atau memperlancar arus barang, dan isu-isu pembangunan termasuk kepentingan negara-negara yang baru berkembang.


"Itu yang akan diperjuangkan terbentuk dari 3 komponen," kata Bayu.


Bayu menjelaskan, organisasi internasional perdagangan dunia ini akan dihadiri 159 negara beserta delegasi, NGO, dan media.


"Akan ada 10 ribu orang yang datang ke Bali, itu akan menggairahkan wisatawan di Bali, tapi yang penting mengembalikan sistem perdagangan multilateral dan kepercayaan dunia," tandas Bayu.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!